Indogamers.com - Seniman tato Lawrence Sullivan atau yang lebih tersohor dengan julukan Florida Joker terus mendesak Rockstar Games agar bertanggung jawab atas masalah trailer GTA 6.
Dalam trailer Grand Theft Auto VI (GTA 6) yang dipublikasikan awal Desember 2023, ia merasa bahwa game tersebut telah meniru wajahnya tanpa izin.
Bahkan, ia merasa dilecehkan oleh GTA 6 karena perawakannya yang dulu sempat viral menjadi inspirasi game yang akan dirilis 2025 tersebut. Seperti apa perjuangan Florida Joker dalam menuntut Rockstar Games?
Baca Juga: Borong Yuk, 3 Tablet Gaming Murah Harga Rp1 Jutaan 2023 Lengkap Beserta Spesifikasinya
Terus menggugat
Meski muncul hanya sepersekian detik, namun Sullivan yang dijuluki "Florida Joker" sejak tahun 2017 tak tinggal diam. Dia menggugat Rockstar Games hingga lebih dari satu juta dollar imbas kemiripannya dengan karakter di trailer GTA 6.
Melansir Game Rant pada Selasa, 19 Desember 2023, dalam video TikTok ia dikabarkan telah menghubungi pengacara untuk melawan pengembang GTA 6 yang diklaim telah meniru kehidupannya.
Akan tetapi, bintang Red Dead Redemption 2 Roger Clark menilai upaya Sullivan sangat kecil peluangnya untuk memenangkan kasus tersebut karena yang dilawan adalah Rockstar Games.
Baca Juga: Bikin Mata Nggak Berkedip, Ini Pesona Clarissa Punipun Cosplay 6 Karakter Game Populer
Tuntut Rockstar Miliaran rupiah
Sebelumnya melalui akun Twitter pribadi, Lawrence Sullivan menumpahkan segenap emosinya kepada pengembang Rockstar Games hingga menuntut ganti rugi $1-2 juta atau sekitar Rp31 miliar.
Bukan hal baru bagi GTA yang sering menjadikan kejadian nyata sebagai sumber inspirasi bukan kali ini saja mengalami hal serupa. Sebelumnya saat GTA V pertama kali dirilis, aktor Lindsey Lohan berusaha untuk menuntut perusahaan tersebut atas klaim bahwa mereka menggunakan kemiripannya dengan karakter minor dalam game tersebut.
Baca Juga: Akhir Tahun Ingin Belanja? Tengok 3 Tablet Terbaik 2023 Beserta Spesifikasi Lengkap dan Harganya
Akan tetapi, klaim yang ia ajukan pada akhirnya dibatalkan pada tahun 2018, karena pengadilan di New York mengatakan karakter tersebut hanyalah “wanita muda biasa”.***