Indogamers.com - Perusahaan raksasa asal Jepang, Sony dikabarkan mengalami kerugian besar ketika Nintendo diklaim jadi yang terkaya di negara tersebut. Sony yang sempat dianggap sukses berkat PlayStation 5, pada kenyataannya malah sedang rugi besar guys.
Kabarnya, perusahaan itu kehilangan nilai sekitar $10 miliar atau sekita Rp156 triliun setelah harga saham anjlok gara-gara target penjualan PS5 meleset. Dari yang sebelumnya ditarget 25 juta unit, digeser sedikit menjadi 21 juta unit pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2024.
Imbas kegagalan itulah saham perusahaan tersebut terguncang dan mengakibatkan kerugian. Disadur dari VGC Chartz pada Selasa, 20 Februari 2024, para pengamat menilai target Sony terlalu tinggi dan ambisius.
Baca Juga: Google Rilis Android 15 Versi Awal, Yuk Cek Secanggih Apa Deretan Fitur Barunya?
“Perkiraan penurunan pengiriman PS5, bukanlah hal yang mengecewakan. Yang mengecewakan adalah rendahnya tingkat margin operasi,” kata analis ekuitas Jefferies, Atul Goyal.
Goyal menambahkan, sebelum kuartal Januari hingga Maret 2022, margin di PlayStation berkisar 12 hingga 13 persen selama empat tahun sebelumnya.
"Pendapatan mereka pada penjualan digital, konten tambahan, unduhan digital selalu berada pada titik tertinggi. Namun, margin mereka berada pada titik terendah dalam satu dekade. Hal ini tidak dapat diterima," tambahnya.
Baca Juga: Profil dan Bidoata Mylo, Pro Player PUBG Mobile. Support Tim Bulls Cahos
Sementara itu CEO Kantan Games, Serkan Toto menilai alasan penurunan margin operasi disebabkan peningkatan biaya produksi video game dengan rilis terbesar Sony yang menelan biaya pengembangan sekitar $300 juta.
Menurut laporan, Sony Interactive Entertainment sudah mengirimkan 54,8 juta konsol PS5 per 31 Desember 2023 dengan 8,2 juta unit dikirimkan dari Oktober hingga Desember.***