Indogamers.com - Game Call of Duty telah menjadi permainan video yang sering diserang para pemain curang (cheat) sehingga bisa mengganggu pengalaman dalam bermain.
Salah satu masalah itu muncul karena adanya penyedia layanan Cheat seperti perusahaan Interwebz yang saat ini telah memutuskan untuk ditutup secara total. Pasalnya, Interwebz tersandung masalah hukum yang menjadikan produk mereka tidak memiliki banyak pilihan lain yang tersedia.
Disadur dari Insider Gaming pada Kamis, 21 Maret 2024, anggota komunitas Call of Duty yang terkenal @charlieINTEL memposting pernyataan lengkap di Twitter dan mengucapkan selamat datang.
Maksudnya, akan ada era baru yang lebih bersih dalam permainan COD dari para akun penipu yang sangat mengganggu. Jelas saja, banyak penggemar Call of Duty yang menyambut senang mengetahui penutupan tersebut.
Selama ini, kecurangan merupakan masalah serius dalam game Call of Duty yang terkadang menjadikan pertandingan online menjadi tidak seimbang.
Selain itu, cheat bisa menghalangi pemain baru, dan bahkan dapat merugikan pemain profesional dalam pertandingan dengan level yang tinggi.
Baca Juga: Tiket Soldout, Ini Head-to-head Onic vs Aura di MPL ID, Raja Langit Mendominasi
Di sisi lain, Activision Blizzard melalui Twitter mengumumkan bahwa perusahaan baru saja diretas minggu lalu. Meski demikian, mereka meyakinkan penggemar bahwa akun yang diretas sudah bisa dikendalikan lagi.
"Kami menangani keamanan dengan serius dan kami berencana untuk menyelidiki apa yang terjadi untuk menghindari situasi seperti ini di masa depan," kata Activision Blizzard.
Dugaan muncul bawa peretasan itu muncul akibat masalah dengan Interwebz. Terlebih lagi sejak bulan Februari, Activision telah melarang 6.000 cheater Call of Duty hanya dalam empat hari dan diharapkan akan lebih banyak perusahaan cheat yang juga ditutup.***