Indogamers.com - Presiden sekaligus COO dan CFO Sony, Hiroki Totoki, mengungkapkan pandangannya mengenai kegagalan Concord, game layanan langsung yang ditutup hanya 11 hari setelah peluncurannya.
Dalam sesi tanya jawab setelah laporan pendapatan keuangan Sony baru-baru ini, Totoki menjelaskan bahwa peluncuran Concord menjadi pelajaran penting dalam langkah Sony ke pasar game layanan langsung.
Menurut Totoki, salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah bahwa Concord merupakan IP baru, yang hasilnya sulit diprediksi sebelum peluncuran.
Baca Juga: Ini Alasan CEO Take-Two Enggak Khawatir Performa GTA 6 di Xbox Series S
"Saat ini, kami masih dalam proses pembelajaran. Bagi kami, sebagai refleksi, mungkin diperlukan lebih banyak tahapan uji coba, termasuk pengujian pengguna dan evaluasi internal, serta mengatur waktu uji coba tersebut secara lebih dini," katanya dikutip dari VGC pada Senin, 11 November 2024.
Totoki juga menyoroti bahwa organisasi internal yang terisolasi menjadi kendala. Hal ini mencakup pengembangan hingga pemasaran, yang menurutnya seharusnya dilakukan lebih terkoordinasi.
“Dalam hal pengembangan dan penjualan, melampaui batas-batas organisasi dapat membuat prosesnya lebih lancar,” lanjutnya.
Baca Juga: Daftar HP dengan Radiasi Tinggi 2024, Bahaya Banget Nggak?
Ke depan, Totoki mengatakan bahwa Sony akan lebih cermat memilih jendela waktu peluncuran yang optimal untuk judul-judul baru, baik dari pengembangan internal maupun pihak ketiga. Ini diharapkan dapat memaksimalkan kinerja game di platform Sony tanpa risiko kanibalisasi antar game.
Dalam panggilan yang sama, Sadahiko Hayakawa, Wakil Presiden Senior Sony untuk Keuangan dan Hubungan Investor, membandingkan Concord dengan keberhasilan Helldivers 2, yang mampu menarik perhatian pemain dan menciptakan basis pengguna yang kuat.
Perbedaan ini menunjukkan bahwa pengelolaan game layanan langsung membutuhkan strategi yang lebih hati-hati.
Baca Juga: Aksi Off Road Seru dan Menantang Lewat 4 Game Motor Cross Terbaik di Android
Bagi Sony, kegagalan Concord menjadi bahan evaluasi penting dalam membangun game layanan langsung di masa mendatang, mengingat tantangan besar dalam menciptakan IP baru yang mampu bersaing di pasar yang kompetitif.***