Indogamers.com - Co-CEO Sony Interactive Entertainment, Hermen Hulst, menyatakan bahwa kecerdasan buatan (AI) memiliki potensi besar untuk mengubah industri game, namun tetap tidak dapat menggantikan kreativitas dan sentuhan manusia.
Dalam wawancaranya dengan BBC, Hulst menegaskan pentingnya keseimbangan antara inovasi berbasis AI dan kontribusi manusia dalam pengembangan game.
“Saya menduga akan ada dua jenis permintaan dalam dunia game: pengalaman inovatif berbasis AI dan konten buatan tangan yang penuh pemikiran. Mencapai keseimbangan antara memanfaatkan AI dan menjaga sentuhan manusia sangatlah penting,” ujar Hulst disadur dari VGC pada Rabu, 4 Desember 2024.
Baca Juga: Spesifikasi PC, Trailer, dan Waktu Rilis Terungkap, Indiana Jones and the Great Circle Siap Dirilis
Menurut survei oleh firma riset pasar CIST bekerja sama dengan Unity, hampir dua pertiga studio game saat ini telah menggunakan AI dalam alur kerja mereka. Teknologi ini terutama dimanfaatkan untuk mempercepat prototipe, pembuatan aset, dan pembangunan dunia game.
Laporan tersebut mengungkapkan:
62% studio telah menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi dalam pengembangan.
Studio yang menggunakan AI melaporkan peningkatan operasional sebesar 71%.
Namun, 38% studio tetap enggan mengadopsi AI, dengan alasan kurangnya waktu (43%) dan keterampilan teknis (24%).
Baca Juga: Hasil dan Jadwal Swiss Stage Round 4 dan 5 M6 MLBB 2024, TLID Tanding Hari Ini
Rata-rata waktu peluncuran game juga meningkat dari 218 hari pada 2022 menjadi 304 hari pada 2023, menunjukkan bahwa meskipun AI membantu, proses adopsi teknologi baru tetap menghadirkan tantangan.
Hulst menekankan bahwa meski AI mampu merevolusi aspek tertentu dalam pengembangan game, kreativitas manusia tetap menjadi inti dari pengalaman bermain game yang unik.
Sentuhan manusia tetap saja dianggap esensial dalam menciptakan cerita yang bermakna dan interaksi yang mendalam, sesuatu yang belum sepenuhnya dapat ditiru oleh AI.
Baca Juga: 10 Game yang Harus Dicoba Jika Kamu Pecinta Pokemon
Wawancara ini dilakukan bersamaan dengan peringatan ulang tahun ke-30 PlayStation, sebuah momen penting dalam sejarah merek game legendaris tersebut.
Namun, Sony memilih untuk tidak mengomentari laporan bahwa mereka sedang mengembangkan konsol genggam baru, meskipun rumor tersebut terus beredar.
Dengan semakin berkembangnya AI dalam industri game, PlayStation tampaknya akan terus mencari cara untuk memanfaatkan teknologi ini tanpa mengorbankan kualitas dan kreativitas yang telah menjadi ciri khas mereka selama tiga dekade terakhir.
Baca Juga: 11 Game JRPG Terbaik yang Harus Kalian Coba
AI membawa peluang besar untuk mempercepat pengembangan dan inovasi dalam game, namun manusia tetap menjadi kunci untuk menghasilkan pengalaman bermain yang bermakna.
Industri game kini berada di persimpangan jalan antara teknologi dan seni, di mana keseimbangan antara keduanya akan menentukan masa depan hiburan interaktif. ***