Indogamers.com - Assassin’s Creed Shadows kembali menuai kontroversi, dan kali ini bukan hanya soal penundaannya.
Ubisoft, yang telah mengubah tanggal rilis beberapa kali, kini menetapkan 20 Maret sebagai hari peluncuran game tersebut.
Namun, keputusan ini dianggap tidak sensitif karena bertepatan dengan peringatan tragedi "Serangan Sarin Kereta Bawah Tanah Tokyo" pada tahun 1995, salah satu insiden teror domestik terburuk di Jepang.
Baca Juga: Kode Redeem FF Hari Ini, Sabtu, 11 Januari 2025, Buruan Klaim Mumpung Masih Anget!
Pada 20 Maret 1995, sekte Aum Shinrikyo melancarkan serangan gas saraf di kereta bawah tanah Tokyo, menyebabkan 13 orang meninggal dan ribuan lainnya terluka.
Disadur Indogamers.com dari Tech 4 Gamers pada Sabtu, 11 Januari 2025, peristiwa ini meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat Jepang.
Dengan menetapkan tanggal rilis yang sama, banyak penggemar dan kritikus merasa Ubisoft telah gagal menunjukkan empati terhadap sejarah yang tragis tersebut.
Baca Juga: Cara Keluar dari Recovery Mode di HP Android dengan Mudah
Di media sosial, pengguna seperti @TheRealGamer menyebut langkah ini sebagai “ketidaksensitifan budaya” dari Ubisoft.
“Mereka seolah tidak belajar dari kesalahan sebelumnya. Ini seperti pukulan kedua setelah melewatkan Bulan Sejarah Hitam,” tulisnya, merujuk pada tudingan sebelumnya terkait karakter utama game, Yasuke, seorang samurai Afrika yang diabaikan dari momentum perayaan budaya kulit hitam.
Ubisoft kini menghadapi gelombang protes dari komunitas gaming, terutama dari Jepang.
Baca Juga: Dota Underlords, Game Strategi Auto Battler Hero Dota
Beberapa bahkan berspekulasi bahwa Assassin’s Creed Shadows bisa menjadi “game dengan penjualan negatif pertama” karena boikot besar-besaran.
Meski Ubisoft belum memberikan komentar resmi, situasi ini mempertegas pentingnya mempertimbangkan aspek budaya dalam keputusan strategis perusahaan global. Akankah Ubisoft memperbaiki langkahnya? Kita tunggu saja.***