Indogamers.com - Kabar mengejutkan datang dari jagat game. RPG Warhammer yang tak pernah diumumkan secara resmi ternyata telah dibatalkan tahun lalu.
Proyek ini dihentikan setelah pendanaan dari penerbitnya tiba-tiba dicabut, meninggalkan banyak pertanyaan di benak para penggemar dunia fantasi gelap.
Menurut laporan dari MP1ST, game tersebut sedang dikembangkan oleh Thought Pennies, sebuah studio independen yang dikenal menciptakan RPG dengan cerita sosial yang kuat.
Baca Juga: Pembuat Genshin Impact Didenda Rp300 Miliar Lebih, Diduga karena Pelanggaran Privasi Anak
Namun, pada November lalu, Chief Creative Officer Thought Pennies, Daniel Erickson, mengungkapkan bahwa studio mereka harus merampingkan tim setelah pendanaan untuk proyek besar ini hilang.
“Selama tiga tahun, kami membangun sesuatu yang luar biasa. Dari dua orang dengan presentasi sederhana, kami berkembang menjadi tim solid berisi hampir 60 profesional berbakat,” tulis Erickson disadur Indogamers.com dari VGC pada Selasa, 21 Januari 2025.
“Sayangnya, arah strategis penerbit berubah, dan proyek kami tidak lagi didanai," sambungnya.
Baca Juga: Playstation Umumkan Pembatalan 2 Game, Berimbas ke PHK?
Berdasarkan profil LinkedIn beberapa mantan pengembang Thought Pennies, proyek ini disebut sebagai RPG Warhammer yang dirancang sebagai game layanan langsung (live-service).
Konsepnya cukup ambisius: sebuah RPG aksi PvE kooperatif dengan sistem pertarungan jarak dekat dan jarak jauh, menghadirkan musuh yang mengerikan dalam dunia fantasi gelap khas Warhammer.
Meski proyek ini tak pernah melihat cahaya hari, pemilik Warhammer, Games Workshop, memastikan bahwa mereka tetap mencari peluang untuk hits berikutnya setelah kesuksesan Warhammer 40,000: Space Marine 2.
Baca Juga: Kemenekraf Rilis Jaket From Gamer to Racer, Desainnya Tuai Pujian
CEO Kevin Rountree optimistis bahwa Warhammer punya peluang besar untuk terus berjaya di industri video game.
Meskipun game ini hanya tinggal kenangan, Warhammer tetap menjadi nama yang menjanjikan untuk masa depan. Apakah proyek serupa akan bangkit kembali? Kita tunggu saja.***