Indogamers.com - God of War itu bukan cuma soal Kratos ngebantai dewa-dewa, tapi juga soal drama di balik layar yang kadang lebih panas dari pertarungan bosnya. Selama bertahun-tahun, game ini sukses banget, tapi juga nggak luput dari berbagai kontroversi yang bikin internet rame.
Mulai dari pergantian pengisi suara ikonik sampai desain karakter yang dianggap "nggak sesuai mitologi", semuanya pernah bikin fans pecah dua kubu. Apalagi kalau udah menyentuh hal-hal sensitif kayak ras, sensor, atau keputusan Sony yang bikin kesel gamer.
Buat kamu yang baru main atau udah jadi fans garis keras, yuk simak 7 kontroversi paling terkenal dari seri God of War yang sempat bikin ribut netizen dan komunitas gaming internasional!
1. Kratos Ganti Suara, TC Carson Merasa Ditinggalin
Pengisi suara Kratos dari game God of War pertama sampai Ascension adalah TC Carson. Tapi pas masuk era Nordik di God of War 2018, posisinya digantikan oleh Christopher Judge. Yang bikin kontroversial, Carson katanya nggak pernah dikabarin soal pergantian itu dan merasa diperlakukan nggak profesional.
Padahal, Cory Barlog (direktur game) bilang pergantian ini demi nyocokin postur tubuh karena game-nya pakai motion capture. Tetep aja, banyak fans merasa Carson layak dapet penjelasan, bukan dicuekin gitu aja.
2. Desain Thor yang "Gendut" di Ragnarok
Waktu Thor akhirnya muncul di God of War: Ragnarok, sebagian fans langsung kaget karena dia digambarkan bertubuh besar dengan perut buncit. Banyak yang bilang, “Lho kok Thor gendut sih?” Apalagi dibandingin sama versi MCU yang berotot.
Tapi sebenernya, desain itu justru lebih akurat secara mitologi. Thor di kisah Nordik memang digambarkan doyan minum bir dan makan banyak. Lagi pula, meski “gendut”, Thor tetap kelihatan sangar dan bisa bikin Kratos kewalahan. Jadi, ini cuma masalah ekspektasi vs realita aja sih.
3. Trophy “Bros Before Hoes” Bikin Geger
Di God of War: Ascension, ada satu trofi bernama “Bros Before Hoes” yang muncul setelah Kratos ngalahin karakter wanita bernama Fury. Banyak yang menganggap trofi ini seksis dan nggak pantas. Adam Sessler, salah satu reviewer, jadi salah satu yang paling vokal soal ini.
Sony akhirnya ganti nama trofi itu jadi “Bros Before Foes” buat meredam kemarahan. Ini bukti kalau kadang humor yang niatnya lucu bisa jadi bumerang kalau nggak dipikirin matang-matang.
4. Angerboda Berkulit Hitam Picu Reaksi Rasis
Waktu karakter Angerboda diperkenalkan di Ragnarok sebagai gadis kulit hitam, internet langsung pecah. Banyak yang bilang, “Ini Norse, kok ada karakter kulit hitam?” Padahal, God of War dari dulu juga udah banyak ngawur soal mitologi, tapi nggak diprotes.
Sony dan para pembela desain ini bilang, Angerboda berasal dari dunia yang bahkan bukan Midgard (bumi versi mitologi Nordik), jadi bebas dong. Lagi pula, warna kulitnya nggak ngubah cerita sama sekali. Sayangnya, masih banyak yang belum bisa nerima keberagaman dalam game.
Baca Juga: Bukan God of War, Tapi Gak Kalah Seru! 5 Game Baru Ini Wajib Kamu Pantau!
Baca Juga: God of War Rayakan Anniversary ke-20 dengan Ragam Kejutan Menarik
5. Launch di PC Bikin Marah Gamer
Pas God of War: Ragnarok rilis di Steam tahun 2024, banyak gamer langsung marah karena harus login PSN buat main. Masalahnya, PSN belum tersedia di semua negara, dan ini game single-player, jadi kenapa harus nyambung online?
Sony akhirnya nurut dan cabut aturan itu. Tapi itu nggak selesai di situ. Versi PC-nya juga penuh bug: game nge-crash, frame drop, sampai mouse dan kontroler nggak berfungsi. Banyak gamer frustasi dan harus cari solusi sendiri karena patch-nya telat.
6. Sensor di Beberapa Negara
Karena game ini penuh kekerasan dan unsur seksual, versi God of War di beberapa negara harus disensor habis-habisan. Di Jepang misalnya, Kratos nggak boleh bunuh warga sipil, nggak ada potongan tubuh, dan karakter telanjang dikasih baju.
Bahkan beberapa adegan penting diubah total. Salah satunya, pas Kratos ngorbanin prajurit Spartan, di versi Jepang dan Eropa karakternya diubah jadi monster, biar nggak kelihatan terlalu sadis. Ini cukup ngubah makna cerita aslinya.
7. Party Promosi Pakai Kambing Mati
Ini dia salah satu yang paling absurd. Waktu God of War II mau rilis, Sony ngadain pesta promosi di Inggris dan pakai kambing mati sebagai dekorasi! Media Inggris langsung ngamuk, apalagi tabloid Daily Mail yang bilang tamu disuruh makan jeroan dari dalam kambing.
Padahal, jeroannya cuma sup daging ala Yunani, dan kambingnya udah disiapin buat dekorasi aja. Tetap aja, Sony minta maaf dan bahkan narik 80.000 majalah yang ngebahas pesta itu. Emang niat marketingnya rada nyeleneh ya...
Penutup
God of War mungkin dikenal sebagai game aksi brutal dengan cerita emosional, tapi ternyata drama di balik layar juga nggak kalah panas. Beberapa kontroversi muncul karena hal teknis, ada yang soal representasi, dan ada juga yang karena keputusan marketing yang nyeleneh.
Tapi semua ini juga bukti kalau seri God of War selalu punya perhatian besar dari fans. Mau itu soal karakter, cerita, sampai hal kecil kayak trofi pun bisa jadi bahan diskusi panjang di internet. Yah, namanya juga game legendaris, pro-kontra pasti selalu ada.
Kalau kamu sendiri, dari semua kontroversi di atas, mana yang menurutmu paling berlebihan dan mana yang emang pantas dipermasalahkan? Happy gaming!***