10 Game RPG Turn-Based Terlupakan yang Wajib Kamu Mainkan: Dari Golden Sun hingga Lord of the Rings!

10 Game RPG Turn-Based Terlupakan yang Wajib Kamu Mainkan: Dari Golden Sun hingga Lord of the Rings!(FOTO: Renkai Games)

Indogamers.com - Halo para penggemar RPG sejati! Harus diakui, game RPG berbasis giliran (Turn-Based) kini kembali menjadi primadona di industri gaming. Namun, di tengah gemerlapnya judul-judul baru yang canggih, banyak mahakarya lama yang justru terlupakan begitu saja. Mulai dari game klasik yang tak pernah mendapatkan sekuel layak hingga permata tersembunyi yang luput dari perhatian karena rilis di platform yang salah.

Hari ini, kami akan membawa mereka kembali ke permukaan. Inilah 10 Game RPG Turn-Based Terlupakan atau Underrated yang seharusnya wajib kamu mainkan sekarang juga untuk merasakan kedalaman strategi dan cerita yang tak lekang oleh waktu!

1. The Voice of Cards Trilogy

Trilogi ini adalah eksperimen RPG turn-based yang unik dari Yoko Taro, otak jenius di balik seri Nier dan Drakengard. Alih-alih menyajikan dunia 3D yang besar, game ini menyajikan petualangan yang intim di mana seluruh elemennya—mulai dari lokasi, NPC, monster, hingga event—digambarkan melalui kartu di atas meja papan. Meskipun strukturnya minimalis, game ini memiliki percikan kreativitas khas Yoko Taro dengan humor aneh dan momen emosional. Pertarungannya yang dimainkan seperti duel kartu membuat petualangan terasa sangat cozy, namun sering terlupakan karena tampilannya yang terlalu sederhana bagi sebagian gamer.

2. Valkyrie Profile

Bagi para veteran, Valkyrie Profile dianggap sebagai salah satu JRPG terbaik yang pernah dibuat sepanjang masa. Kisahnya yang kuat terinspirasi dari mitologi Nordik yang kelam, dipadukan dengan sistem pertarungan berbasis giliran dari sudut pandang samping (side-view) yang ikonik. Sayangnya, franchise ini seolah membeku dalam waktu. Meskipun sempat muncul kembali melalui Valkyrie Elysium, judul terbaru tersebut mengubah total formula aslinya menjadi action, membuat banyak penggemar kecewa. Game orisinalnya tetaplah sebuah mahakarya atmosferik yang sangat layak mendapatkan remake setia.

3. The Lord of the Rings: The Third Age

Permata yang terlupakan ini menghadirkan salah satu pengalaman RPG turn-based paling mengejutkan di generasinya. Meskipun membawa nama besar Tolkien, The Third Age sejatinya adalah RPG penuh yang sangat terinspirasi dari gaya gameplay Final Fantasy X, terutama pada alur giliran dan tempo pertarungan sinematiknya. Kamu akan mengikuti karakter orisinal yang berjalan paralel dengan peristiwa film Fellowship of the Ring. Sayangnya, karena EA bergerak menjauh dari RPG berbasis cerita saat itu, game ini tidak pernah mendapatkan sekuel dan perlahan hilang dari pembicaraan.

4. Blue Dragon

Blue Dragon memiliki semua resep untuk menjadi raksasa dunia gaming karena diciptakan oleh "tim impian": Hironobu Sakaguchi (Bapak Final Fantasy), Yuji Naka (Kreator Sonic), Nobuo Uematsu (Komposer musik FF), dan Akira Toriyama (Kreator Dragon Ball). Namun, RPG klasik yang penuh pesona ini gagal mencapai audiens masif karena terjebak eksklusif di Xbox 360—konsol yang kurang populer di pasar Jepang saat itu. Akibatnya, petualangan menawan ini tidak pernah mendapatkan kelanjutan atau pengakuan global yang layak ia dapatkan.

5. Phantasy Star (Seri Klasik)

Meskipun nama Phantasy Star masih hidup dan populer melalui judul online-nya (Phantasy Star Online 2), seri turn-based klasiknya (I hingga IV) benar-benar telah ditinggalkan oleh SEGA. Padahal, seri orisinal inilah yang mendefinisikan RPG sci-fi ikonik, memadukan perjalanan luar angkasa antar planet, dungeon yang kompleks, dan karakter yang berkesan. Sangat disayangkan bahwa spirit unik dan penceritaan berani dari era klasik ini hampir seluruhnya tergantikan oleh game online yang berfokus pada aksi cepat.

6. Jade Cocoon

Jade Cocoon sangat berbeda dari formula RPG pada masanya di era PlayStation 1. Game ini membangun dunia yang terinspirasi oleh roh hutan dan mitologi alam, sebuah campuran yang sering digambarkan sebagai perpaduan antara film Princess Mononoke dan Pokémon. Daya tarik utamanya adalah sistem fusi yang sangat adiktif, memungkinkan kamu menggabungkan makhluk tangkapan menjadi bentuk baru dengan kemampuan yang diwarisi. Sayangnya, meskipun memiliki seni gambar tangan yang indah dan musik menenangkan, franchise ini perlahan menghilang setelah sekuelnya di PS2.

7. Chrono Series (Trigger & Cross)

Warisan seri Chrono sangat cemerlang namun juga menyakitkan bagi penggemarnya. Chrono Trigger menetapkan standar emas dengan penceritaan perjalanan waktu, sementara Chrono Cross menghadirkan sistem paling ambisius dengan dunia paralel dan puluhan karakter. Namun, seri ini "terlupakan" oleh pengembangnya sendiri. Setelah rilis Chrono Cross di PS1, franchise ini melayang dalam keheningan total. Tidak ada entri ketiga, tidak ada remake skala penuh, dan bahkan penerus spiritual resminya pun tidak pernah benar-benar terwujud.

8. Breath of Fire

Breath of Fire dari Capcom adalah seri RPG turn-based yang pernah memikat imajinasi seluruh generasi tetapi kemudian menghilang tanpa jejak. Franchise ini membangun warisan yang dipenuhi cerita emosional, dunia mistis, dan kemampuan ikonik para pahlawannya (Ryu) untuk berubah menjadi naga yang dahsyat. Meskipun memiliki sejarah yang kaya dari SNES hingga PlayStation, seri ini tiba-tiba berhenti produksi. Di saat banyak RPG klasik kembali melalui remake, Breath of Fire masih tertidur lelap tanpa tanda-tanda kebangkitan.

9. Ogre Battle

Berbeda dengan saudaranya Tactics Ogre yang masih hidup, Ogre Battle mewakili warisan taktis yang seolah terhapus zaman. Seri ini sangat revolusioner karena dibangun di atas pergerakan skuad secara real-time di peta dunia, manajemen formasi unit, rute cerita bercabang, dan peperangan fantasi skala besar. Gameplay-nya sangat jauh di depan zamannya. Kemunculan game modern seperti Unicorn Overlord membuktikan bahwa penggemar masih sangat mendambakan gaya taktis ala Ogre Battle, namun judul aslinya masih terkunci di platform lawas.

10. Golden Sun

Golden Sun adalah salah satu franchise JRPG Nintendo yang paling dicintai, namun juga paling lama diterlantarkan. Game ini adalah highlight tak terbantahkan di era Game Boy Advance, menghadirkan pembangunan dunia yang ambisius, pixel art yang indah, dan sistem pertarungan elemen (Djinn) yang sangat mendalam. Sistem Djinn ini tidak hanya mengubah statistik dan kelas karakter dalam pertarungan, tetapi juga digunakan untuk memecahkan teka-teki cerdas di dunia luar. Sayangnya, setelah era Nintendo DS, seri ini ditinggalkan selama lebih dari satu dekade.

Penutup

Terbukti kan? Meskipun game RPG turn-based di atas mungkin sudah terlupakan oleh pengembangnya atau tertimbun zaman, setiap judul di daftar ini masih sangat layak untuk kamu masukkan ke dalam playlist bermain.

Masing-masing menawarkan kisah yang kuat, mekanik yang unik, dan pengalaman mendalam yang sulit ditemukan di game modern yang serba instan. Jangan biarkan mahakarya ini hanya menjadi kenangan! Selamat mencoba, dan semoga kamu menemukan kecanduan RPG barumu di sini!***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI