Suda51 Balik Lagi! 5 Hal Gila yang Wajib Kamu Tahu Soal Romeo is a Dead Man

Suda51 Balik Lagi! 5 Hal Gila yang Wajib Kamu Tahu Soal Romeo is a Dead Man (FOTO: videogameschronicle)

Indogamers.com - Halo, para pencinta game aneh nan estetik! Kalau kamu kangen dengan kegilaan khas Goichi Suda alias Suda51 (otak di balik No More Heroes dan Killer7), ada kabar super segar nih. Grasshopper Manufacture baru saja blak-blakan soal proyek terbaru mereka, Romeo is a Dead Man.

Bukan Suda51 namanya kalau nggak bikin game yang bikin dahi berkerut sekaligus takjub. Biar nggak bingung, kami sudah rangkum poin-poin pentingnya dalam bentuk listing santai di bawah ini:

Baca Juga: Bedah Fitur Taktis LG UltraGear 27G610A-B, Cheat Legal untuk Dominasi Game FPS!

1. Tanggal Rilis yang "Menantang" Maut

Setelah sempat main rahasia-rahasiaan, akhirnya dikonfirmasi kalau game ini bakal rilis pada 11 Februari 2026. Menariknya, Suda51 sempat bercanda soal persaingan jadwal dengan game raksasa lain (kode keras untuk GTA VI).

"Sekarang kita sudah menang main 'adu nyali' melawan... ehem... rilis tahun 2026 tertentu yang sempat ditunda dua kali. Jadi, kami bisa buka kartu dan konfirmasi kalau kami memang nggak pernah berniat rilis di bulan Mei dari awal," canda Suda51 dengan gaya khasnya.

2. Kisah Detektif FBI Penjelajah Waktu (yang Sudah Mati)

Kamu akan memerankan Romeo Stargazer, seorang agen spesial FBI divisi Ruang-Waktu. Plotnya? Gila banget. Romeo selamat dari kematian berkat paradox waktu yang justru menghancurkan kontinuum ruang-waktu. Sekarang, dengan topeng keren bernama DeadGear, dia harus memburu buronan paling dicari di seluruh multiverse sambil mencari pacarnya, Juliet, yang hilang misterius.

3. Gameplay: Pedang, Pistol, dan Darah di Mana-mana

Grasshopper menyebut ini sebagai game aksi paling berdarah yang pernah mereka buat. Kamu bisa gonta-ganti antara senjata api dan pedang secara seamless. Musuhnya pun nggak main-main, ada makhluk humanoid bernama "Rotters" hingga bos raksasa yang bentuknya... ya, khas desain Grasshopper yang disturbing tapi keren.

4. Gaya Visual yang "Campur Aduk" (Tapi Estetik!)

Lupakan grafis yang itu-itu saja. Di game ini, kamu bakal nemuin:

  • Aksi 3D yang hampir fotorealistik saat bertarung.

  • Cutscene gaya manga untuk memperkuat cerita (sekaligus menghemat budget, menurut Suda!).

  • Area pixel art 2D saat kamu berada di dalam kapal luar angkasa yang berfungsi sebagai hub.

5. Grasshopper Kini "Mandiri" (Self-Publishing)

Untuk pertama kalinya dalam sejarah studio, Grasshopper akan menerbitkan game ini sendiri (dengan dukungan dari NetEase). Suda51 ingin memastikan visi kreatifnya nggak diganggu gugat. "Kami ingin merilis game ini tepat seperti yang kami mau, dengan aturan kami sendiri," tegasnya.

Baca Juga: Fix Jadi Saingan S25 Ultra! Xiaomi 17 Ultra Pamer 'Master Zoom Ring' Mirip Kamera DSLR

Catatan Tambahan: Game ini dipastikan meluncur untuk PlayStation 5, Xbox Series X|S, dan PC (Steam). Buat pengguna Nintendo, tenang saja! Suda51 mengaku sedang mengusahakan agar game berbasis Unreal Engine 5 ini bisa "jinak" dan berjalan lancar di Switch 2 nantinya.

Gimana, gamers? Sudah siap jadi "Dead Man" bareng Romeo? Jangan lupa siapkan mental (dan tisu buat ngelap darah di layar) bulan Februari nanti!***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI