Indogamers.com - Siapa sangka, booming Artificial Intelligence (AI) yang keren banget justru punya efek samping yang bikin kantong kita kering. Ternyata, hype AI ini merembet ke industri hardware dan membuat biaya produksi smartphone, khususnya Samsung Galaxy, melambung tinggi.
Berikut adalah lima fakta penting yang menjelaskan mengapa harga ponsel Galaxy kamu (terutama seri mid-range) berpotensi naik:
1. AI "Nyelengkat" Produksi Memori Hape
Penyebab utama dari kenaikan harga ini adalah kekurangan suplai chip memori, yaitu DRAM (Dynamic Random Access Memory). Chip ini adalah komponen vital di setiap ponsel. Sayangnya, produsen memori seperti Samsung kini mengalihkan fokus dan kapasitas produksinya untuk membuat HBM (High-Bandwidth Memory), yang harganya lebih mahal dan dibutuhkan untuk server AI.
Intinya: Permintaan chip super canggih untuk AI membuat chip standar untuk smartphone jadi langka dan mahal.
2. Kenaikan Harga Komponen Capai Dua Digit
Biaya material (Bill of Materials/BoM) untuk smartphone menjadi sangat labil. Ketika harga DRAM dan NAND (penyimpanan) melonjak bersamaan, total biaya hardware ponsel bisa meningkat hingga dua digit persentase—terutama untuk model dengan RAM dan storage yang lebih besar.
3. Korban Utama Adalah Seri Mid-Range (Galaxy A & M)
Meskipun flagship seperti Galaxy S Series juga berpotensi naik harganya karena chipset baru (misalnya Snapdragon 8 Elite Gen 5 yang konon lebih mahal), device yang paling sensitif terhadap kenaikan harga komponen adalah seri Galaxy A dan M (kelas low-end dan mid-tier).
Mengapa? Karena margin keuntungan di segmen ini sudah sangat tipis. Kenaikan biaya komponen sekecil apa pun akan memaksa Samsung untuk menaikkan harga jual agar tidak merugi. Ini bisa mengancam daya saing mereka melawan brand lain di pasar Asia Tenggara.
4. Ini Bukan Cuma Masalah Samsung, Tapi Tren Global
Kenaikan harga komponen ini adalah masalah seluruh industri. Xiaomi telah mengakui hal serupa. Presiden Xiaomi, Lu Weibing, mengonfirmasi bahwa mereka terpaksa menaikkan harga produk baru mereka karena masalah chip memori.
Kutipan (Paraphrase): "Tekanan biaya telah dialihkan ke harga produk baru kami," ucap Lu Weibing, Presiden Xiaomi.
Ini adalah sinyal jelas bahwa gelombang kenaikan harga akan melanda semua brand Android, bukan hanya Samsung.
5. Krisis Diprediksi Bertahan 2-3 Tahun (Waktunya Upgrade Cepat!)
Analisis dari para ahli memori menunjukkan bahwa kekurangan pasokan ini akan terus berlanjut hingga setidaknya tahun 2024 dan bahkan berpotensi sampai tahun 2025. Samsung memang sedang memperluas pabrik produksi DRAM mereka, tetapi fasilitas baru tersebut butuh waktu setidaknya satu tahun untuk beroperasi penuh.
Baca Juga: Kabar Duka! One Piece Resmi Libur Panjang, Siap Jadi Anime Seasonal Setengah Tahun
Saran Gamer: Kalau kamu berencana upgrade ponsel Galaxy, mungkin ini adalah saat terbaik untuk segera melakukannya. Jangan tunggu peluncuran model berikutnya jika kamu ingin menghindari price-hike yang disebabkan oleh krisis memori AI ini!***

















