Indogamers.com-Universitas Ciputra Surabaya memiliki UKM Esports sebagai wadah bagi mahasiswa yang menggemari olahraga ini.
Ada sejumlah fakta menarik dari UKM Esports Ciputra Surabaya, sebagaimana yang dilaporkan oleh salah satu mahasiswanya, Thalia Nikky S, melalui email kepada Indogamers.com.
Apa saja fakta menariknya? Berikut ulasannya.
1. Pentingkan komunikasi
Di tengah maraknya minat terhadap esports di kalangan mahasiswa, UKM Esports Universitas Ciputra (UC Esports) muncul sebagai salah satu organisasi yang tidak hanya fokus pada kompetisi gaming, tetapi juga menjunjung tinggi etika komunikasi dalam setiap aktivitasnya.
Sebagai advisor yang sebelumnya pernah menjabat Wakil Ketua UKM, Fernando Arron, atau akrab disapa Edo, berbagi pandangannya tentang bagaimana komunikasi yang baik menjadi fondasi penting dalam organisasi ini.
“Menurutku, etika komunikasi itu penting banget. Misalnya, kalau di organisasi nggak ada etika sama sekali, pasti komunikasinya kacau. Ada anggota casual yang langsung ngomong ke pembina tanpa lewat manajer, itu bikin organisasi terlihat nggak teratur,” ujar Edo, Sabtu (28/12/2024).
Baca Juga: Serunya Main Game Talented, Kamu Bisa Jadi Pahlawan atau Cuma Jadi Ed
Pernyataan ini mencerminkan bahwa komunikasi yang tertata dengan baik adalah elemen penting untuk menjaga keharmonisan organisasi, baik secara internal maupun eksternal.
Dalam menyusun struktur komunikasi yang efektif. Di UC Esports, komunikasi antaranggota diatur dalam hierarki yang jelas. Hal ini membantu menciptakan alur komunikasi yang efisien sekaligus menghormati setiap peran dalam struktur organisasi.
“Dari casual ke manajer, lalu ke HOD (Head of Department), dari ke HOD, baru ke pembina. Jadi, nggak langsung lompat-lompat ke atas,” Edo menjelaskan.
Aturan ini diperkenalkan kepada anggota baru melalui briefing awal dan acara Welcome Party. Dengan pendekatan ini, semua anggota dibekali pemahaman tentang pentingnya alur komunikasi yang terstruktur.
Sebagaimana dijelaskan dalam jurnal penelitian, penerapan etika komunikasi yang efektif dapat menciptakan suasana kondusif dan meningkatkan efisiensi organisasi dengan mengurangi kesalahpahaman antar anggota.
2. Lakukan pendekatan personal
Namun, Edo menyadari bahwa implementasinya tidak selalu mudah. Salah satu tantangan yang ia hadapi adalah kasus pelanggaran pengisian absensi oleh anggota.
“Waktu itu ada yang nggak isi absensi sesuai aturan, jadi aku langsung chat pribadi. Aku jelaskan kenapa aturannya ada, dan kenapa dia nggak bisa dapat absen gratis kalau nggak ikut aturan. Pendekatan personal ini penting supaya mereka merasa dihargai, tapi tetap tahu konsekuensinya,” cerita Edo.
Kasus seperti ini menunjukkan pentingnya komunikasi dua arah yang saling menghormati. Tidak hanya itu, pendekatan personal sering kali menjadi cara yang efektif untuk menjembatani konflik atau kesalahpahaman dalam organisasi.
Sebagaimana disebutkan dalam teori komunikasi oleh Lasswell, alur komunikasi yang baik harus menjawab pertanyaan: "Siapa yang mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada siapa, dan dengan efek apa?". Dengan mengikuti prinsip ini, UC Esports berhasil membangun komunikasi yang lebih terarah.
3. Tantangan dari pro-team
Meski struktur komunikasi sudah dirancang dengan baik, tantangan terbesar justru datang dari pro-team.
Menurut Edo, anggota pro-team atau tim yang bertugas memenangkan perlombaan dengan membawa nama Universitas Ciputra, kerap terbiasa dengan budaya luar yang lebih santai sehingga kadang melompati hierarki komunikasi.
“Ada yang langsung bicara ke pembina atau HOD tanpa lewat manajer dulu. Padahal, itu bikin alur komunikasi jadi kacau. Kita harus terus mengingatkan pentingnya mengikuti aturan ini,” ujarnya.
Tantangan ini tidak hanya melibatkan kebiasaan individu, tetapi juga menyangkut pemahaman tentang tanggung jawab. Dalam konteks ini, Edo sering menghadiri briefing mingguan pro-team untuk memberikan arahan secara langsung. Ia menggunakan pendekatan yang komunikatif agar pesan dapat diterima dengan baik.
“Aku bilang ke mereka, kalau ada pembina atau pihak luar, jaga cara berbicara. Kalau ada masalah, sampaikan dulu ke manajer. Kalau sangat mendesak, baru bisa langsung ke atas,” katanya.
3. Aktif di medsos
Tak hanya itu UC Esports juga aktif di media sosial, komunikasi tidak hanya terjadi secara langsung, tetapi juga di media sosial. UC Esports memiliki tim media sosial yang bertanggung jawab atas unggahan dan interaksi di berbagai platform.
Menurut Edo, etika komunikasi juga harus dijaga dalam dunia maya. “Kita nggak boleh pakai kata-kata kasar atau vulgar. Bahasa yang digunakan harus santai, tapi tetap sopan,” katanya.
Sebelum dipublikasikan, setiap konten melewati proses pengecekan untuk memastikan tidak ada unsur yang berpotensi menimbulkan kontroversi. Tim media sosial UC Esports juga dilatih untuk merespons komentar atau pesan dengan profesional.
“Kalau ada kritik, kita tanggapi dengan kepala dingin. Kritik itu justru kita jadikan masukan untuk memperbaiki diri,” tambah Edo. Hal ini sejalan dengan teori bahwa komunikasi yang etis di media sosial dapat membantu organisasi membangun citra positif di mata publik.
4. Berikan apresiasi
Dalam konteks apresiasi, Edo menjelaskan bahwa apresiasi dapat diberikan dalam berbagai bentuk, mulai dari penghargaan sederhana seperti ucapan terima kasih hingga pemberian sertifikat atau penghargaan khusus untuk anggota yang telah berkontribusi secara luar biasa.
Langkah ini tidak hanya memotivasi individu tetapi juga mendorong anggota lain untuk terus berpartisipasi aktif dalam organisasi.
Baca Juga: Delta Force, Kembalinya Legenda Tactical Shooter yang Gratis dan Seru
5. Model organisasi lain di kampus
Edo berharap bahwa komunikasi yang diterapkan di UC Esports dapat menjadi model bagi organisasi lain di universitas.
Dengan membangun budaya komunikasi yang sehat, UC Esports tidak hanya menciptakan harmoni dalam lingkungan internal tetapi juga mencerminkan nilai-nilai profesionalisme yang kuat kepada komunitas eksternal.
Budaya ini, jika diterapkan secara konsisten, akan memperkuat posisi UC Esports sebagai organisasi unggulan di Universitas Ciputra.***