Indogamers.com-Di era digital, game online dan mobile game telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian anak-anak.
Meski membawa sejumlah manfaat seperti melatih refleks, logika, hingga kreativitas, risiko bahaya yang mengintai tidak bisa diabaikan.
Terlebih jika penggunaannya berlebihan dan tanpa pengawasan.
1. Kecanduan Game: Awal Mula Masalah
Kecanduan game adalah ancaman nyata. Anak-anak bisa menghabiskan berjam-jam di depan layar, mengabaikan aktivitas penting lain seperti belajar, bersosialisasi, bahkan makan dan tidur.
Menurut WHO, kecanduan game atau Gaming Disorder telah resmi dikategorikan sebagai gangguan mental.
Tanda-tanda kecanduan adalah, bermain lebih dari 3–4 jam per hari secara rutin, marah atau cemas jika tidak diberi akses ke game, kehilangan minat terhadap hobi lain, dan mulai mengabaikan tugas sekolah dan pekerjaan rumah.
2. Dampak pada Prestasi Akademik
Prestasi sekolah seringkali menjadi korban utama kecanduan game. Anak yang terlalu banyak bermain game cenderung, sulit fokus saat belajar, menunda tugas dan PR, tidak siap menghadapi ujian, dan mengalami penurunan nilai secara signifikan.
Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan, anak yang kecanduan mobile game cenderung memiliki tingkat konsentrasi yang lebih rendah dan motivasi akademik yang lemah.
3. Perubahan Perilaku: Dari Emosi ke Sosial
Bermain game online secara berlebihan juga dapat mengubah perilaku anak, seperti lebih mudah marah atau frustrasi, menunjukkan perilaku impulsif, kurang empati terhadap sesama, meniru bahasa kasar atau kekerasan dari game.
Ditambah lagi, game multiplayer kadang memperkenalkan anak pada dunia verbal abuse dan bullying online.
Baca Juga: Ayah dan Bunda, Ini Penyebab Anak Kecanduan Game: Dampak Negatif dan Cara Mengatasinya
4. Risiko Kesehatan Fisik dan Mental
Tidak hanya berdampak pada mental, terlalu lama bermain game juga mengancam kesehatan fisik. Di antaranya, mata lelah dan gangguan penglihatan (Computer Vision Syndrome), nyeri leher, punggung, dan tangan (postural syndrome), obesitas karena kurang bergerak, gangguan tidur hingga insomnia
Efek jangka panjangnya bisa sangat serius, termasuk meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.
Cara Mengatasi dan Mencegahnya
Orang tua dan pendidik berperan sangat penting dalam membatasi dan mengarahkan penggunaan game oleh anak-anak:
Terapkan Jadwal Bermain
Batasi waktu bermain game, misalnya maksimal 1–2 jam sehari.
Pilih Game yang Edukatif
Pilih game yang bersifat edukatif atau mendorong kreativitas.
Diskusikan Risiko Game
Ajarkan anak tentang bahaya kecanduan dan pentingnya kontrol diri.
Libatkan Anak di Aktivitas Offline
Dorong anak untuk berolahraga, membaca, atau mengikuti kegiatan sosial di dunia nyata.
Beri Contoh yang Baik
Orang tua sendiri harus memperlihatkan penggunaan gadget yang sehat.
Game online dan mobile game bisa jadi sarana hiburan yang sehat, asal digunakan dengan bijak.
Baca Juga: Sampai Dipenjara, Game Mobile Legends Bikin Anak Agresif
Tanpa kontrol, dampaknya bisa menghancurkan masa depan anak, mulai dari prestasi sekolah yang menurun hingga kerusakan kesehatan mental dan fisik.
Keseimbangan adalah kunci, dengan dukungan aktif dari keluarga dan lingkungan sekitar.***