Indogamers.com - Awalnya diciptakan pada 2015 oleh seniman Kasing Lung sebagai karakter dalam seri buku anak-anak, Labubu kini menjelma menjadi salah satu mainan paling populer di dunia. Karakter mirip kelinci dengan gigi besar dan ekspresi menggemaskan ini menghiasi berbagai merchandise, terutama dalam bentuk boneka vinyl yang dijual secara eksklusif oleh Pop Mart.
Demam Blind Box yang Menciptakan Kegilaan Kolektor
Pop Mart menjual boneka Labubu dalam bentuk blind box—kotak misteri yang membuat pembeli tidak tahu versi apa yang akan mereka dapatkan. Konsep ini memicu demam koleksi, dengan penggemar rela mengantre panjang di toko-toko Pop Mart di seluruh dunia untuk mendapatkan edisi langka.
Labubu Jadi Buruan Pencuri hingga Diasuransikan
Kepopuleran Labubu tidak hanya menarik minat kolektor, tetapi juga pencuri. Beberapa kasus pencurian boneka Labubu dilaporkan, bahkan sampai ada fans yang mengasuransikan koleksinya saat bepergian ke luar negeri.
Pemilik Pop Mart, Wang Ning, Jadi Miliarder Termuda China
Kesuksesan Labubu membawa dampak luar biasa bagi Pop Mart. Forbes melaporkan bahwa Wang Ning, pendiri Pop Mart berusia 38 tahun, kini menjadi miliarder termuda di China dengan kekayaan mencapai $22,7 miliar. Ia bahkan menempati posisi ke-10 orang terkaya di China, sejajar dengan pendiri ByteDance (TikTok), Zhang Yiming, dan co-founder Tencent, Ma Huateng.
Saham Pop Mart Melonjak, Labubu Jadi Tren di Kalangan Selebritas
Tahun ini saja, saham Pop Mart di Hong Kong melonjak tiga kali lipat, mencapai lebih dari $270 per lembar. Labubu juga menjadi favorit selebritas dunia seperti Lisa BLACKPINK, Rihanna, dan Dua Lipa, yang kerap terlihat membawa boneka ini.
Kesimpulan: Labubu Lebih dari Sekadar Mainan
Labubu bukan hanya mainan, melainkan simbol budaya pop yang mendunia. Keberhasilannya membuktikan betapa kuatnya pasar koleksi dan merchandise di era modern. Bagi Wang Ning dan Pop Mart, Labubu adalah kunci kesuksesan yang mengubahnya menjadi salah satu miliarder paling berpengaruh di China.***