INDOGAMERS.ID Thailand lanjut kokohkan keunggulan Tim Free Fire Thailand di turnamen internasional. EArena berhasil menjuarai Free Fire SEA Invitational (FFSI) pada Minggu, 28 Mei 2023.
Meski tidak menjadi juara, Tim Free Fire dari Indonesia telah memberikan yang terbaik di FFSI. Morph Team dan G Arsy Aphrodite menduduki posisi akhir ketiga dan keempat.
Posisi akhir diraih Morph dan G Arsy Aphrodite di FFSI, sama dengan raihan mereka di FFML Season 7 kemarin. Di Grand Finals FFSI, mereka berhasil mengumpulkan total 218 dan 210 poin.
Peringkat pertama dan kedua FFML Season 7, Genesis Dogma SF dan First Raiders Eclipse, harus dengan kepala tegak menerima hasil akhir di posisi tujuh dan sembilan FFSI. Genesis Dogma SF kumpulkan 182 poin. Sedangkan First Raiders Eclipse raih 168 poin.
Konsistensi Morph Team dalam mengejar poin EArena layak diacungi jempol. Di grand finals hari terakhir, mereka berusaha maksimal mengejar ketertinggalan 36 poin dari EArena. Sayangnya, raihan 66 poin Morph Team tak cukup. Mereka terpaut 14 poin di klasemen akhir.
G Arsy Aphrodite memang menempati posisi keempat. Namun 3 Booyah mereka dapatkan, setara dengan jumlah Booyah sang juara, EArena.
Tampil sebagai tim debutan yang bermain di turnamen internasional Free Fire, perjuangan mereka di Grand Finals FFSI terbilang oke. Meski flop di hari pertama, mereka bisa bangkit di hari kedua dan terakhir, hari di mana mereka raih double Booyah.
Raihan akhir di FFSI pastinya bukan hal yang diharapkan First Raiders Eclipse yang miliki pengalaman turnamen internasional paling tinggi di antara Tim Indonesia lain. Meski begitu, mereka berhasil meratakan EArena di round terakhir Grand Finals hari kedua.
Di posisi ketiga dan keempat, Morph Team dan G Arsy Aphrodite membawa pulang masing-masing $20.000 atau setara dengan hampir Rp 300 juta.
Di sisi lain, Genesis Dogma di posisi ketujuh mendapatkan $12.000 dan $10.000 untuk First Raiders Eclipse di posisi kesembilan.
Selamat untuk EArena! Tetap semangat dan terus berjuang di turnamen internasional selanjutnya, Tim Free Fire Indonesia!
(IDGS/deJeer)