Pemain profesional Dota 2 Roman "Ramzes666" Kushnarev dituduh sebagai pecandu narkoba dan terlibat dalam pengaturan skor. 
IDGS, Kamis, 28 Oktober 2021 - Hal itu dituduhkan oleh sesama pemain pro laihnnya, Illya "Illidan" Pivcaev. Tuduhan tersebut pun mengguncang komunitas Dota 2 di wilayah CIS.Ramzes, tentunya menampik tuduhan tersebut dan menyebut bahwa Illidan seharusnya menunjukkan bukti sebelum menuduhkan hal serius seperti itu.
Bermula dari debat di ranked match
Uniknya, permasalahan dimulai dari hal yang sepele, yakni pertengkaran keduanya saat bermain di ranked match Dota 2. Illidan telah menyatakan ingin bermain di mid lane, akan tetapi Ramzes kemudian memilih Ember Spirit dan mengisi mid lane dengan alasan bahwa rankingnya lebih tinggi serta meminta Illidan mengalahkannya lebih dulu di pertandingan resmi jika ingin meminta mid lane dari Ramzes.Hal itu pun memicu emosi Illidan, yang kemudian terlibat adu cacian dengan Ramzes di mana kemudian Ramzes meminta Illidan untuk diam serta menyebutnya "tak mampu". Illidan kemudian membalas dengan perkataan yang lebih kasar, melansir laporan dari AFK Gaming.
Aku bisa menyebutkan satu dua hal mengenai dirimu di live stream ini. Kamu pecandu narkoba Robuxy (sebuah klub dewasa di Moscow). Ya saya noob namun setidaknya saya bukan pecandu narkoba jadi mengapa saya harus peduli" Lebih baik bermain buruk daripada mati sebelum 30 karena kecanduan narkoba. Dan lebih baik lagi daripada membuat analistmu dipecat demi mengambil bayaran mereka," semprot Illidan.
Ramzes kemudian membalas sambil tertawa, mengatakan bahwa Illidan hanya marah. Namun Illidan kemudian menjawabnya dengan lebih ketus.
"Jujur saja. Kamu bermain Dota 2 lebih baik dari saya, namun selain itu semuanya sampah. Kamu bahkan tidak bisa menyangkal mengenai hal itu," kata Illidan.
Illidan kemudian menjelaskan kenapa ia tidak menyukai Ramsez. Menurut Illidan, apa yang ia tidak suka dari Ramsez bukanlah gaya hidupnya, namun mulutnya dan caranya memperlakukan orang lain.
"Tidak mungkin saya bisa berdamai dengannya dan memperlakukannya secara normal. Karena saya tahu dia itu sampah. Setiap kali ia menilai seseorang tidak berguna baginya, ia memperlakukan orang itu seperti sampah. Tanya saja ke Iceberg mengenai hal itu atau siapa saja," kata illidan.
Bogdan "Iceberg" Vasilenko sendiri merupakan eks rekan setim Ramsez saat bermain bagi Natus Vincere.
"Saya tidak membencinya karena gaya hidupnya, namun saya pikir setiap kali ia membuka mulutnya, kamu harus menutupnya terus menerus. Keahlian bahasa Rusianya melawan saya seperti saya masuk ke ring tinju untuk melawan Iceberg (Iceberg adalah seorang petinju terlatih). Semoga dia lupa bagaimana cara berbicara dan cukup bermain Dota saja. Ia tak bisa melakukan hal yang lain selain Dota dan tidak akan pernah," kata Illidan.
Kemudian, ia menambahkan lagi tuduhan lain, kali ini lebih parah karena menyangkut pengaturan skor.
"Setidaknya, saya tidak melakukan 322. Bisakah kamu menceritakannya kepada saya? Atau kamu tidak bisa mengatakan apa-apa? Saya memilih jalan saya, sekalipun mendapat uang hadiah lebih sedikit. Kenapa kamu tidak menghapus Dota? Kamu telah berjanji! Kamu hanya seorang hyena yang hanya mencaci orang dengan karir yang tidak berjalan baik," pungkas Illidan.
Istilah "322" sendiri, di komunitas 322 merujuk pada keterlibatan dalam pengaturan skor. Terutama bertaruh melawan tim sendiri kemudian sengaja mengalah saat bertanding.
Respon Ramsez dan eks manajer VP
Ramzes sendiri memilih untuk tidak merespon Illidna di dalam gim, melainkan membawanya ke sosial media, lewat akun Twitternya @ramzes."Kepada Illidan, sebelum kamu menuduh hal-hal busuk kepada orang lain, ingat bahwa kamu butuh bukti untuk melakukannya, tidak hanya rumor. Saya kira tidak ada orang yang peduli, namun para cacing mungkin akan menggalinya lebih dalam," tulis Ramsez.
Menyikapi masalah ini, eks manajer Virtus.pro, Roman Dvoryankin menyuarakan dukungannya kepada Ramzes dan menyatakan bahwa tuduhan Illidan bisa dikategorikan sebagai fitnah di mata hukum, menyugestikan bahwa Illidan bisa dituntut.
"Ngomong-ngomong, menurut saya tuduhan mengenai pengaturan skor terhadap Ramzes bisa dianggap secara legal sebagai pencemaran nama baik. Dan jika tuntutan hukum sukses, uangnya bisa didonasikan ke badan amal," tulis Dvoryankin lewat Twitternya @dvoryrom.
Illidan merespon Dvoryankin dengan mengatakan bahwa Dvoryankin sengaja tidak membahas mengenai Roxbery dan kecanduan narkoba karena Dvoryankin sendiri tahu benar akan hal itu, serta kasus yang menimpa Jan (analyst VP yang diungkit Illidan sebelumnya).
https://twitter.com/IllidanSTRdoto/status/1453428064164237324?s=20
Kemudian Illidan menyatakan bahwa ia hanya ingin satu hal saja, yakni agar Ramzes berhenti menghinanya karena Illidan mengaku tidak suka orang yang tidak ia anggap menghina dirinya. Jika Ramzes diam saja, maka Illidan juga akan diam.
Dvoryankin membalas dengan menyebut Illidan sudah gila.
https://twitter.com/dvoryrom/status/1453429226732937225?s=20
"Illidan, apa kamu sudah gila? Saya memang tidak pernah ingin berkomentar mengenai narkoba, dan bagaimana kamu bisa tahu mengenai analyst Jan? Kami berpisah dengan damai di mana kami telah menyelesaikan kewajiban kontrak kami dengannya. Apa yang kamu ingin capai dengan semua keributan ini?"
Illidan kemudian membalas respon Dvoryankin dengan menyatakan bahwa ia hanya ingin Ramzes tidak menghinanya lagi, dan bahwa Illidan tidak takut dengan tuntutan hukum dan bahkan tak sabar menunggunya karena ia yakin jika Ramzes menuntutnya, maka akan banyak orang lain yang akan menuntut Ramzes bermunculan.
(Stefanus/IDGS)