Lakukan Epic Comeback, DRX Juara Worlds 2022 Usai Takhlukkan T1 3-2 di Grand Final

Mayoritas penggemar League of Legends sudah merasa bahwa T1 akan menjuarai Worlds 2022 setelah unggul 2-1 di grand final. Namun dengan semangat penantang pantang mundur membuat DRX melakukan epic comeback yang membuat seisi Chase Center di San Fransisco bergemuruh. 

IDGS, Minggu, 6 November 2022 - Tim underdog LCK, DRX, mengejutkan komunitas LoL dengan membalik keadaan di grand final Worlds 2022 melawan tim favorit T1 dan keluar sebagai juara League of Legends World Championship 2022 (Worlds 2022) dalam laga grand final yang digelar pada Minggu (6/11/2022) WIB.

Memulai perjalanan mereka di Play-Ins, DRX lolos ke fase knockout di mana mereka mengalahkan juara Worlds 2021 Edward Gaming 3-2 di perempat final, kemudian mengalahkan juara LCK Summer Gen.G 3-1 di semifinal.

Di grand final, DRX berjumpa melawan T1. Duel kedua tim ini juga diwarnai pertarungan dua sahabat yakni Lee "Faker" Sang-hyeok (T1) vs. Kim "Deft" Hyuk-kyu (DRX) di mana keduanya dulu bersekolah di SMA yang sama. Keduanya juga melakukan debut profesional di eSports LoL pada tahun yang sama, yakni 2013.

Namun hampir satu dekade kemudian, Faker telah menyandang tiga gelar juara dunia LoL, dibandingkan Deft yang sama sekali belum pernah merasakannya. Pada akhirnya kisah perjalanan karir dua sahabat yang sangat kontras dari segi prestasi itu semakin membuat para penggemar yang menonton di venue maupun live stream berekspektasi tinggi untuk melihat duel seru dalam grand final Worlds 2022 yang digelar hari Sabtu (5/11/2022) malam.

Dan kedua tim ternyata sanggup melebihi ekspektasi. Lima pertandingan yang hampir semuanya berlangsung sangat ketat dan tentunya, epic comeback dari DRX membuat Worlds 2022 menjadi edisi paling tak terlupakan dalam sejarah turnamen puncak tahunan untuk eSports LoL itu. Deft akhirnya berhasil mengalahkan sahabat sekaligus rival lamanya, Faker, dan mengakhiri kutukan hanya bisa mentok mencapai semifinal di ajang Worlds.

https://twitter.com/lolesports/status/1589129704795426816

Recap

T1 mendominasi gim pertama dengan Faker memimpin timnya menggunakan champion khasnya, Azir. Top laner Choi "Zeus" Woo-je menggunakan champion andalannya Yone, sedangkan Lee "Gumayusi" Min-hyeong menggunakan Varus. Ketiganya membuat DRX tak berkutik sehingga T1 unggul1-0.

Di gim kedua, DRX kembali menggunakan duet Heimerdinger support yang dimainkan Cho "Beryl" Geon-hee dan Sylas yang dikendalikan mid laner Kim "Zeka" Geon-woo seperti di gim pertama. Namun kali ini bedanya, DRX berada di sisi biru, membuat mereka sukses mengamankan first pick Varus. T1 mencoba menjawab dengan draft Ashe dan Lux support untuk menandingi Varus di bot lane.

Kedua tim bermain cukup seimbang di sepanjang gim kedua namun pelan tapi pasti T1 mulai unggul, dan bahkan sempat mengamankan Ocean Dragon Soul. Pada menit 45, T1 mulai menghajar Baron, namun DRX tak tinggal diam.

Hwang "Kingen" Seong-hoon yang menggunakan Camille datang dari sisi atas sedangkan Hong "Pyosik" Chang-hyeon yang memainkan Viego mengapit empat champion T1 di Baron dari sisi bawah. Deft mengambil posisi di jungle yang berada di belakang Baron, membuatnya tak tersentuh dan sanggup memberi damage maksimal bagi para champion T1 di liang Baron, membunuh mereka semua. Kehilangan empat champion, T1 tak bisa berbuat apa-apa ketika DRX langsung menggempur mid lane dan menghancurkan markas mereka. Skor 1-1

Di gim ketiga DRX ganti mendominasi T1, memimpin dari segi kill dan networth. Namun insiden terjadi saat DRX mencoba membunuh Baron di menit 24. Jungler T1, Mun "Oner" Hyeon-jun berhasil mencuri bunuh Baron yang sekarat menggunakan spell Smite.

https://twitter.com/lolesports/status/1589095746518757377

Berbekal buff dari Baron, T1 langsung menaikkan tempo dan berbalik unggul dari segi networth. Enam menit setelah Baron pertama tewas, DRX kembali mencoba membunuh Baron kedua namun kembali Pyosik yang menggunakan Kalista melakukan blunder. Jika di Baron pertama ia terlambat menggunakan Smite, kali ini ia terlalu cepat sehingga Baron tidak terbunuh oleh spell tersebut. Gumayusi yang menggunakan Varus, mencuri Baron kedua menggunakan Piercing Arrow, membuat DRX lagi-lagi gagal mendapatkan buff Baron.

https://twitter.com/lolesports/status/1589097562107088896?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1589097562107088896%7Ctwgr%5E8926acf2e3cd5cf653f1ee9121c8ebdb46fd3e26%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fafkgaming.com%2F

Dua kali kecolongan Baron membuat keunggulan gold T1 semakin menjauh dari DRX hingga akhirnya DRX menyerah. Skor 2-1 bagi keunggulan T1.

Dengan blundef begitu besar di gim ketiga, serta T1 hanya butuh satu kemenangan lagi untuk menjadi juara, para pemain DRX secara mengejutkan bermain tenang di gim keempat dan bermain dengan tempo lamban namun pasti. Zeka kali ini mendapatkan Azir, sedangkan Deft kembali menggunakan Varus bersama Beryl yang menggunakan Renata Glasc.

T1 mencoba berinovasi menggunakan Soraka support yang dikenal kuat di fase laning. Namun meski berhasil mematikan bot lane DRX di fase laning, Maokai yang dikendalikan Pyosik serta Aatrox yang dimainkan Kingen serta penggunaan ultimate Azir dari Zeka membuat DRX memenangkan pertandingan dengan keunggulan kill jauh, 28 untuk T! berbanding 44 bagi DRX. Skor pun imbang 2-2.

Di gim penentuan alias gim kelima, T1 secara mengejutkan memilih first pick Karma, membuat DRX mendapatkan Azir untuk kedua kalinya di grand final. Deft berhasil mendapatkan Catlyin, salah satu hero andalannya di mana hero AD carry tersebut membuat DRX menang atas Gen.G di semifinal.

T1 kemudian mengambil Viktor dan Varus. DRX kemudian berjudi dengan mengambil Hecarim jungle dan Bard, dua champion yang dapat memberi opsi lebih untuk mengakses lini belakang musuh.

Tragedi di gim ketiga kembali terjadi di gim kelima. Pada sekitar menit 20, DRX yang tengah menghajar Baron kembali kecolongan di mana Varus yang dikendalikan Gumayusi sekali lagi mencuri bunuh Baron menggunakan Piercing Arrow.

https://twitter.com/lolesports/status/1589121368221630464

Meski begitu, DRX masih sanggup bertahan dan menyeimbangkan networth mereka dengan T1. Kedua tim pun bermain jauh lebih berhati-hati, di mana pada akhirnya kekacauan terjadi ketika Elder Dragon spawn di menit 40.

DRX berbekal buff Mountain Dragon Soul, menghampiri T1 yang menghajar Elder Dragon. Namun Elder Dragon hanyalah pancingan. T1 menugaskan Oner tetap menghajar Elder Dragon sedangkan dua carry mereka teleport ke bot lane untuk melakukan backdoor bersama gelombang creep. Memaksa Zeka dan Kingen kembali untuk mempertahankan markas mereka.

Dua teamfight terjadi di dua tempat berbeda, di mana pada akhirnya DRX berhasil membunuh empat champion T1 dan langsung merangsek ke mid lane untuk menghancurkan markas T1 sekaligus mengklaim gelar juara Worlds 2022.

https://twitter.com/lolesports/status/1589127993242226689

https://twitter.com/lolesports/status/1589128448689467394

Kingen pada akhirnya mendapat gelar individu sebagai MVP pada laga grand final. Namun bintang utama tetaplah Deft, yang akhirnya berhasil meraih gelar juara LoL terlebih lagi ia raih dengan mengalahkan sahabat sekaligus rival lamanya, Faker.

"Sejak debut saya (di eSports LoL), saya selalu bermimpi menjuarai World Championship setiap malamnya. Hanya saja itu tetaplah mimpi. Namun sekarang, saya telah berhasil menjuarainya. Saya sangat bahagia. Satu hal yang ingin saya katakan adalah 'Saya adalah pemain terbaik di dunia' namun hari ini saya menyadari bahwa menjadi pemain terbaik bukanlah hal yang paling penting. Yang terpenting adalah tim kami menjadi yang terbaik," ucap Deft dalam interview pasca pertandingan.

Ucapan Deft tersebut tentunya, menjadi deklarasi bagi Faker "Aku bisa juara dunia tanpa perlu menjadi pemain terbaik dunia seperti dirimu". Faker sendiri dalam satu dekade terakhir dikenal sebagai pemain terbaik LoL di dunia dan memiliki status superstar di kancah eSports LoL.

https://twitter.com/lolesports/status/1589156377733496833

Selamat bagi DRX dan Deft!

 

(Stefanus/IDGS)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI