Anggota-anggota dari komunitas YouTube Gaming memprotes kebijakan baru situs video hosting tersebut terkait kebijakan baru mengenai kekerasan dan kata-kata kasar. 
IDGS, Rabu, 11 Januari 2023 - Kebijakan tersebut dianggap terlalu jauh dan mengekang. Terutama bagi gaming streamer yang melakukan streaming atau mereview gim-gim dengan rating M (mature/dewasa) di mana kata-kata kasar atau kekerasan merupakan salah satu unsur dari gim-gim tersebut.Perubahan kebijakan tersebut terjadi pada November 2022 di mana sejak saat itu, YouTube kini menyamakan kata-kata kasar yang sebelumnya dianggap biasa seperti "ass", setara dengan kata-kata kasar berat seperti "f*ck".
Selain itu penggunaan kata-kata yang dianggap kasar tersebut juga dilarang sebagai judul video/streaming. Selain itu penggunaan kata-kata kasar yang lazim di live streaming serta menjadi salah satu poin menarik bagi penonton juga kini akan mengurangi monetizasion dari siaran live streaming tersebut, berdasarkan kebijakan baru YouTube. Kebijakan yang baru hanya memperbolehkan pencipta konten mengatakan kata-kata kasar dalam 30 detik pertama suatu video/live streaming.
Menariknya, kata-kata seperti "s*it" dan b*tch justru masih diperbolehkan karena dianggap sebagai kata-kata kasar sedang.
Tak hanya itu, kini konten-konten kekerasan dalam video gim juga dianggap sama dengan konten-konten kekerasan di dunia nyata.
Konten kreator Daniel Condren yang menjalankan kanal gim RTGame mengungkapkan rasa frustasinya kepada seorang perwakilan YouTube terkait kebijakan baru YouTube tersebut dalam sebuah video berdurasi 20 menit dan telah ditonton oleh lebih dari 2,7 juta kali saat artikel ini ditulis.
https://www.youtube.com/watch?v=DRsVDZvmaAE&ab_channel=RTGameCondren mengungkapkan bagaimana banyak video-video yang telah ia buat, kini mendapat peringatan dari YouTube terkait perkataan kasar sehingga kini telah di-demonetize serta dibatasi umur penontonnya oleh pihak YouTube. Condren percaya bahwa dirinya bukanlah satu-satunya konten kreator yang mengalami hal serupa."Seperti yang kalian tahu, seluruh konten yang tersedia di platform ini (YouTube) harus mengikuti guideline, tak peduli kapan mereka diupload, dimulai sejak kebijakan kekerasan dan perkataan kasar yang baru diimplementasikan," kata seorang perwakilan YouTube kepada Condren.
Beberapa YouTuber gaming lainnya juga berkomentar mengenai situasi tersebut, seperti Mutahar Anas (SomeOrdinaryGamers) mengatakan bahwa kebijakan baru itu masih bisa diakali untuk video-video baru, namun tidak bagi video-video lama yang tentunya sudah terlalu banyak.
Yang disayangkan Condren adalah kurangnya komunikasi dari pihak YouTube dan Google selaku pemilik YouTube kepada para konten kreator. Kebijakan itu dinilai tiba-tiba dan terlalu memaksakan.
Akankah ini menjadi sinyal bagi para konten kreator gaming untuk hijrah ke Twitch?
(Stefanus/IDGS)
Sumber: Kotaku