Samsung Ambil Untung 5 Juta Di Setiap Unit Galaxy Note 3

Samsung Ambil Untung 5 Juta Di Setiap Unit Galaxy Note 3

Samsung Galaxy Note 3 memang merupakan salah satu ponsel keluaran terbaru yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berpusat di Korea Selatan. Harga bandrol dari ponsel ini bisa dibilang sangat tinggi sekali, untuk kawasan Indonesia saja ponsel ini dijual dengan harga Rp. 8.880.000,-. Harga yang cukup tinggi dan bisa dimasukkan kedalam ponsel high-end saat ini. Namun apakah harga jual tersebut sesuai dengan komponen pembuatnya? Ternyata ada satu fakta yang mengungkap kalau Samsung tidak menyesuaikan harga bandrol dengan total harga dari setiap komponen yang ada di ponsel tersebut.

 

 

Ada sebuah susunan harga yang dibuat untuk menghitung harga dari setiap komponen dari ponsel ini jika telah digabungkan. Dari harga susunan tersebut didapatkan sebuah estimasi harga yang ternyata tidak mencapai angka yang begitu spektakuler seperti yang dipasang pada harga bandrol. Perkiraan harga dari semua komponen tersebut hanyalah sekitar 240 dollar AS atau sekitar 2,5 juta Rupiah.

 

 

Harga ini tentu lebih mahal jika dibandingkan dengan Note dua, yaitu terdapat selisih harga sekitar 20 dollar AS. Perbedaan harga dapat dilihat dari harga komponen layar, prosesor, kamera dan yang lainnya. Namun yang paling membedakan dengan Note 2 adalah layar, RAM, dan prosesor yang digunakan pada Note 3. Ketiga komponen tersebut bisa menghasilkan selisih harga yang telah disebutkan tadi, yaitu sekitar 20 dollar As. Namun jumlah ini tentu tak sesuai dengan harga yang dibandrol oleh Samsung pada Note 3 mereka.

 

 

Dengan harga dari setiap komponen secara keseluruhan 2,5 juta Rupiah saja dan dijual dengan harga sebesar 8,8 juta Rupiah, tentu kita semua bisa mengetahui berapa keuntungan yang didapatkan oleh Samsung. Jika telah dimasukkan ke dalam perhitungan biaya kirim, cukai dan lain sebagainya. Samsung masih bisa mendapatkan keuntungan hingga sekitar 5 juta Rupiah untuk setiap 1 unit penjualan yang mereka sebarkan di seluruh dunia. <bms>

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI