Xiaomi, sebuah produsen smartphone asal China saat ini memang tengah meningkat dan terkenal. Belakangan ini, Xiaomi berhasil membuat sebuah smartphone berkualitas tinggi dan mempunyai harga yang cukup murah. Smartphone tersebut nyatanya laris dipasaran jauh melebihi ekspetasinya. Karena prestasinya ini, banyak warga maupun media menyebutnya sebagai 'Applenya China'.

Saat ini muncul sebuah rumor bahwa saat ini Xiaomi bersiap untuk melebarkan sayapnya ke kawasan Asia tenggara khususnya Indonesia.

Prestasi Xiaomi yang cukup gemilang saat ini memang tidak lepas karena smartphone mereka yang sangat berkualitas. Xiaomi belakangan ini memang mampu menjual ribuan smartphonenya hanya dalam hitungan menit dipasaran China. Ponsel Xiaomi juga diklaim telah menjadi ponsel nomor 1 di China dengan kualitas yang sebanding dengan Apple. Tapi sayangnya saat ini Xiaomi hanya memasarkan produknya di kawasan Cina, Hongkong dan Taiwan saja. 

Melihat ekspetasi yang begitu besar dari penjualan di 3 wilayah tersebut, Xiaomi bertekad untuk mulai melebarkan sayapnya di tahun 2014 kekawasan Asia Tenggara terutama pangsa Indonesia. Untuk memulai langkahnya, Xiaomi memastikan akan membuka perwakilannya di kawasan Asia Tenggara, yang dimulai dari Singapura. Dilansir dari Detik, Indonesia besar kemungkinan akan menjadi negara yang turut kedatangan ponsel-ponsel Xiaomi ini. Memang bukan pertama, karena mereka lebih dulu akan hadir di Singapura.

Dari survey diatas terlihat bahwa penjualan Xiaomi MI-2S memimpin dipuncak mengalahkan produsen smartphone terkemuka lainnya.

"Kami akan meluangkan banyak waktu untuk mitra potensial di negara lain, khususnya di Asia Tenggara. Kami baru saja kembali dari Singapura dan kami ingin segera membuka operasi di Asia Tenggara, segera," ungkap Head Internasional Expansion Xiaomi, Hugo Barra. Belum diketahui kapan Xiaomi akan memulai bisnisnya di Tanah Air. Dari rumor yang berhembus, Xiaomi sudah mulai meminta izin ke beberapa pihak terkait.

Hembusan kabar angin juga menyebutkan kalau cara berjualan Xiaomi akan berbeda dengan di China. Di negara asalnya, semua ponselnya dijual secara online tanpa toko fisik, namun di Indonesia kemungkinan akan ada toko fisik atau sejenisnya.(Afg)