Lasjkar Di Tapal Batas: Kisah Perjuangan Rakyat Bogor Melawan Penjajah

Lasjkar Di Tapal Batas: Kisah Perjuangan Rakyat Bogor Melawan Penjajah

Sebagai sebuah negara yang dibangun dari perjuangan rakyatnya, Indonesia punya sejuta kisah kepahlawanan dalam mengusir penjajah. Salah satu cerita perjuangan membela bangsa dan negara itu, ternyata juga berasal dari seorang pahlawan dari Bogor bernama TIDJAN. Sang pahlawan yang gugur kala melawan penjajah ini memang tak setenar pahlawan lain. Tapi justru di situlah keunikan dan daya tarik sosok pahlawan ini untuk diangkat kisahnya ke layar lebar.

Kisah heroik TIDJAN tergambar dalam film berjudul 'Lasjkar Di Tapal Batas' garapan rumah produksi Bidar Batavia Grup dan disutradarai Bayu Prayogo yang resmi dirilis ke publik pada 09 Agustus 2016 dan mulai tayang di bioskop pada 11 Agustus 2016.

Letsman Tendy, Executive Producer Bidar Batavia Grup saat jumpa pers usai press screening film ini, Selasa, (09/08), di CGV Blitz, Grand Indonesia, Jakarta, menuturkan, dirinya tertarik mengangkat kisah TIDJAN karena dapat menambah khasanah pengetahuan anak muda zaman sekarang.

“Saya tertarik memproduksi film perjuangan yang menceritakan kisah Tidjan, pahlawan asal Bogor karena anak muda zaman sekarang harus tahu sejarah ini. Kisah Tidjan ini harus menjadi teladan bagi anak muda zaman sekarang yang sepertinya mulai luntur nasionalismenya,” ungkap Letsman Tendy kepada awak media.

Begitu pula dengan sang sutradara, Bayu Prayogo. Menurutnya, film ini dibuat dengan semangat indie yang didasari karena keprihatinannya terhadap film-film nasional yang temanya lebih banyak kepada 'tontonan' bukan 'tuntunan'. Dari situlah, Bayu mengajak sejumlah rekan untuk membuat film yang dapat bermanfaat bagi masyarakat dan untuk 'menebus' kesalahan-kesalahan masa lalu para sineas Indonesia sebelumnya.

 

"Saat berkunjung ke Bogor, kami bertemu kerabat yang bercerita tentang kisah pejuang kemerdekaan yang terlupakan dan baru diakui kepahlawanannya pada tahun 2007. Sosok Tidjan memang tidak sepopuler pahlawan lain. Padahal, pemuda asal Bogor ini punya andil cukup besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia," tutur Bayu

Film ini sendiri berkisah pada Eforia kemerdekaan tahun 1945, membuat rakyat Bogor marah ketika BELANDA kembali ingin menjajah INDONESIA. Banyak rakyat Bogor yang sukarela menjadi pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan negeri ini, dengan membentuk kelompok-kelompok kecil yang akhirnya disebut “Lasjkar Rakjat” (sipil bersenjata).

Salah-satunya adalah “TIDJAN” (Gorz Kurniawan), pemuda yang lahir tahun 1930 turut prihatin dan membenci Belanda, ditambah dengan kejadian Rawagede, Karawang, pada akhir tahun 1947, dimana 400 lebih rakyat jelata dibantai oleh Belanda.

TIDJAN marah! Dia pun ikut bergabung dengan Lasjkar Rakjat bersama ketiga sahabat karibnya sejak kecil (ENIM, ANAU, RAIS). Mereka bergabung dengan Lasjkar Rakjat yang dipimpin oleh DJULU. Aksi-aksi mereka sangat merugikan pihak Belanda. Disisi lain, TIDJAN  merasa dilema karena orang tuanya dan kekasihnya yang bernama NONON (Tere Gunawan) tidak mendukung kalau dia harus ikut bertempur.

Kisah ini dipadu pula dengan kehidupan zaman sekarang, dimana ada pemuda bernama “AKBAR” (Arvin Ryan) yang juga mempunyai sifat yang sama dengan TIDJAN (setia kawan, pemberani dan jago beladiri). Namun sayang, dia suka berkelahi (tawuran). Suatu hari AKBAR bertemu dengan NONON TUA (Yati Surachman) yang banyak memberinya nasihat, AKBAR  sadar dan ingin menjadi orang yang berguna untuk bangsa seperti almarhum TIDJAN.

 

Film 'Lasjkar Di Tapal Batas' akan tayang mulai 11 Agustus 2016 di seluruh bioskop di Indonesia. Film ini juga diperankan oleh Pong Harjatmo dan Yati Surachman. “Semoga kisah Tidjan dalam film 'Lasjkar Di Tapal Batas' ini dapat diterima masyarakat dan dapat menjadi tambahan pengetahuan tersendiri bagi kaum muda zaman sekarang. Inilah persembahan kecil kami untuk bangsa Indonesia yang akan merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke-71 tahun ini.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI