Pada tahun 2016, Verizon sempat mengumumkan bahwa pihaknya akan mengakuisisi Yahoo dengan harga US$ 4,84 miliar atau setara Rp 64,4 triliun. Namun setelah adanya kesepakatan tersebut, Yahoo justru menyatakan bahwa pihaknya menjadi korban peretasan dalam jumlah masif.

Perusahaan teknologi Internet yang berdiri di Amerika Serikat ini hancur mengalami kehancuran setelah banyaknya serangan yang menimpa perusahaannya. Oleh karena itu, Verizon pun langsung mengambil langkah dan meminta diskon Yahoo karena perusahaan tersebut dalam keadaan terpuruk. 

Seperti Indogamers lansir dari laman Ubergizmo, Kamis (23 Februari 2017), kesepakatan baru antara Verizon dan Yahoo mengenai harga jual Yahoo pun kini sudah diresmikan. Yahoo memberikan diskon sebesar US$ 350 juta atau setara Rp 4,6 miliar. Dengan adanya diskon tersebut, maka Verizon hanya perlu mengeluarkan kocek US$ 4,48 miliar atau setara Rp 59,7 triliun.

Marni Walden selaku Wakil Presiden Eksekutif Verizon mengatakan bahwa keputusannya mengambil alih Yahoo sangatlah masuk akal dan strategis.

"Kami berharap bisa segera mengakuisisi Yahoo dan bisa menyambut aset dengan cepet dan luar biasa milik Yahoo. Hal itu sebagai perluasan dari portofolio kami pada bidang iklan digital," ujar Walden.

Verizon dan Yahoo juga telah bersepakat untuk memikul beban yang timbul akibat dari peretasan yang pernah menimpa Yahoo pada tahun 2013 dan 2014. Yahoo pun sepakat untuk melakukan pembayaran sebanyak 50 persen dari kewajiban kas yang timbul karena adanya investigasi dari US Securities and Exchange Commission terkait pelanggaran data, seperti Indogamers lansir dari laman Tech Crunch, Kamis (23 Februari 2017).