Blizzard Entertainment menuntut perusahaan Jerman pembuat cheat Bossland kembali, setelah sebelumnya sudah pernah dituntut di pengadilan Jerman. Kali ini Blizzard kembali menuntut perusahaan tersebut ke pengadilan Amerika Serikat untuk mengangkat masalah ini kembali.
Tuntutan yang dilayangkan oleh Blizzard sendiri adalah permintaan ganti rugi sebesar 8,5 juta USD atau setara dengan 110 miliar Rupiah atas kerusakan yang disebabkan oleh Bossland. Tuntutan Blizzard di pengadilan Jerman pun hingga sekarang masih tetap berjalan dan dalam masa penyelesaian tingkat akhir sebelum akhirnya diputuskan oleh pengadilan. Tuntutan ini pertama kali dilayangkan pada bulan Juli 2016 yang lalu.
Isi tuntutan dari Blizzard ini sendiri mengenai pelanggaran hak cipta, kehilangan jutaan keping penjualan, dan biaya-biaya kerusakan lainnya. Blizzard juga mengungkapkan bahwa cheat yang dibuat oleh Bossland seperti Honorbuddy dan Demonbuddy merusak pengalaman gamer dalam bermain game dan membuat gamer takut untuk memainkan game-game milik Blizzard.
Bossland sendiri menolak untuk menghadiri panggilan pengadilan karena menganggap kasus ini kurang yurisdiksi, dan terlihat gagal. Dari sini Bossland menjadi tidak responsif, dan tidak merespon panggilan yang diberikan oleh pengadilan yang hanya memberikan waktu 1 x 24 jam. Melihat hal ini, Blizzard sekarang mengambil langkah untuk tetap mengikuti putusan pengadilan.
Seperti yang dilansir pada laman Develop Online, (17/3/2017), dalam kasus yang bergulir ini, Blizzard padahal hanya meminta ganti rugi minimum yang telah ditetapkan oleh undang-undang setempat. Dimana meminta ganti kerugian 200 dollar untuk setiap kerugiannya, dengan total sebesar $8,563,600.00. Walaupun sebenarnya Blizzard sendiri tentu ingin menuntut jumlah lebih dari yang telah ditetapkan oleh undang-undang tersebut.
Blizzard juga menambahkan bahwa kerugian yang diterima akibat cheat yang dikeluarkan oleh Bossland ini jumlahnya lebih besar daripada tuntutan yang dilayangkan, yang hanya mengganti uang sebesar 200 dollar US untuk satu tahun. Blizzard mengatakan bahwa mereka tidak ingin mengambil kesempatan ini untuk mengambil keuntungan perusahaan, layaknya menerima durian runtuh. Maka dari itu mereka hanya mengikuti aturan pengadilan setempat yang berlaku. (bms)
