IDGS, Senin, 9 Desember 2019 - Grand Final ESL Pro League 10 telah usai di Odense, Denmark, pada hari Senin (9/12) ini. Mousesports keluar sebagai juara setelah mengandaskan Fnatic 3-0 di.
https://twitter.com/ESLCS/status/1203752511296946177
Tim asal Eropa yang sebelumnya sempat terkena insiden tes doping setelah kemenangan 16-0 atas Evil Geniuses itu membuat laga Grand Final tampak sangat mudah tanpa memberi Fnatic satu skor pun. Dengan hasil ini, Mousesports berhak atas hadiah uang senilai US$250 ribu (sekitar Rp 3,5 miliar).
https://twitter.com/ESLCS/status/1203758644245827584
Mousesports turut serta dalam ESL Pro League Season 10 sebagai underdog, sekalipun sebelumnya mereka telah menjuarai CS:GO Asia Championship 2019. Mereka melangkah ke Grand Final lewat lower bracket di fase grup dan merangkak naik hingga ke playoff di mana mereka menang 2-1 atas Evil Geniuses di mana dalam pertandingan ketiga, Ozgur "woxic" Exer dkk membantai EG 16 ronde tanpa balas.
Kemudian mereka berhadapan dengan Astralis, tim CSGO nomor 1 di dunia. Tantangan berat harus dijalani Mousesports, yang terus tampil berani meski terus menghadapi bias dari para penonton yang mencoba membocorkan posisi mereka di dalam game kepada tim Astralis, sesuatu yang melanggar semangat dan integritas olahraga.
Pada akhirnya Mousesports lolos ke Grand Final dan berhadapan dengan Fnatic untuk memperebutkan gelar juara ESL Pro League Season 10. Namun apa yang diantisipasi sebagai pertandingan sengit malah berakhir dengan cepat dan mudah bagi Mousesports di mana Robin "ropz" Kool tampil luar biasa bagi timnya.
Ropz menunjukkan konsistensi luar biasa di Grand Final dengan mencatatkan diri sebagai top fragging bagi timnya di semua map serta memastikan Mousesports mencapai garis finis tanpa kesulitan berarti. Otomatis, pemain berusia 19 tahun ini pun dinobatkan sebagai MVP of the Tournament dengan rating rata-rata 1,24 di 18 map.
(Stefanus/IDGS)
Sumber: AFKgaming.comFoto Fitur: ESL Counter-Strike