IDGS, 17 September 2018 - Tahun ini bisa dibilang merupakan tahun yang istimewa bagi industri perfilman Tanah Air. Tiga tahun terakhir ini, jumlah penonton film Indonesia semakin meningkat. Total penonton film Indonesia pada tahun 2016 telah mencapai angka 34,5 juta, atau dua kali lipat lebih dari pada tahun 2015, dan mencapai 40,5 juta di tahun 2017. Pencapaian tersebut terus bertambah pada tahun 2018, di mana jumlah penonton film Indonesia periode Januari-Agustus telah menembus angka 36 juta.
Angka-angka fantastis ini didukung oleh hadirnya film-film Indonesia yang unik dan menarik, seperti Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (6,9 juta) dan Dilan 1990 (6,3 juta) di mana keduanya hanya bisa dikalahkan oleh Avengers: Infinity War (7,9 juta).
Sebagai acara yang merayakan budaya Pop, tentu saja film menjadi salah satu pilar POPCON. Sebagai bentuk apresiasi bagi film-film Indonesia yang telah turut mengembangkan budaya Pop di Tanah Air, POPCON pun berinisiatif untuk pertama kalinya mengadakan POPCON Award khusus untuk film panjang Indonesia.
Terdapat lima kategori yang dihadirkan dalam POPCON Award untuk film panjang, yakni Most Memeable Film, Idola Kawula, Best Duet, Best Horror, dan Best Product Placement. Dilan 1990, Pengabdi Setan, Ayat-Ayat Cinta 2, Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak, Posesif, Yo Wis Ben, dan Sebelum Iblis Menjemput menjadi beberapa judul film lokal yang masuk nominasi.
Beberapa kategori dalam POPCON Award 2018
Selain penghargaan untuk film panjang, POPCON juga tidak melupakan film-film pendek dan web-series. Kategori-kategori yang tersedia untuk keduanya adalah Rising Filmmaker, Memorable Character dan Outstanding Web-Series.
Spesial untuk POPCON Award kategori film panjang Indonesia, film pendek dan web-series, POPCON Asia 2018 memboyong nama-nama terkenal untuk menjadi kurator seperti Adrian Jonathan Pasaribu (pendiri dari Cinema Poetica), Stephany Josephine (blogger "thefreakyteppy"), dan Candra Aditya (reviewer film).
"POPCON Award Film Panjang Indonesia adalah penghargaan yang diberikan kepada film dan dunia perfilman Indonesia sebagai budaya Pop - melahirkan cendekia dan talenta-talenta kreatif yang menjadi lokomotif dunia kreatif Indonesia di masa depan," terang Yenny Wangsawidjaja, CEO POPCON. (stefanus/idgs)