Bermain Game jadi Jurusan Kuliah? Ada Dong! Di Universitas Udinus Semarang Tepatnya

Bermain Game jadi Jurusan Kuliah? Ada Dong! Di Universitas Udinus Semarang Tepatnya

Nicodemus Widiutomo (dua dari kanan), pembina Program Esport Udinus saat menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Indonesia eSports Association (IeSPA). (Foto: Nining Sekar)

Bermain bukan lagi sekedar hobi

IDGS, Kamis, 22 November 2018 - Perkembangan industri game dan eSports (Electronics Sports/Olahraga Elektronik) di Indonesia menjadi suatu fenomena masih jadi pergunjingan. Dibalik banyaknya pro dan kontra terhadap perkembangan industri tersebut, tidak bisa lagi dipungkiri bahwa banyak hal positif datang dari industri terkait game. Mulai dari keikut sertaan dalam menunjang perekonomian, menyerap banyak tenaga kerja, hingga mengharumkan nama bangsa dalam turnamen kancah internasional. 

Pesatnya pertumbuhan industri game di Indonesia membuat salah satu universitas di Jawa Tengah memutuskan membuka program eSports untuk tahun ajaran 2018/2019, tepatnya di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. 

"Bermain game saat ini tidak hanya sekedar hobi. Udinus melihat ada potensi besar terkait perkembangan industri game ini bila dikelola dengan baik dan dibekali dengan sumber daya manusia yang kompeten dan berkarakter. Bermain game bukan hanya menjadi mata pelajaran di Udinus, tapi juga telah menjadi penjurusah kuliah yang dapat diambil oleh calon mahasiswa yang memiliki minat dan bakat di bidang eSports. Titik berat penjurusan ini yaitu pembekalan keterampilan, pengetahuan, dan karakter yang mana hasil akhirnya adalah munculnya calon atlet eSports profesional yang menjadi teladan bagi generasi selanjutnya," tutur Nicodemus Widiutomo, pembina Program Esports Universitas Udinus. 

Nicodemus yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Indonesian eSports Association (IeSPA) Jawa Tengah ini mengiyakan bahwa masih ada stigma atau pandangan negatif di kalangan orang tua akan video game. Oleh karena itu, pihaknya memberikan fasilitas dan pendampingan pribadi agar peserta didik tidak kecanduan. Bagaimanapun pendidikan tetap menjadi prioritas utama. 

Lebih lanjut lagi, Nico berpendapat bahwa kehadiran dan dukungan berbagai pihal sangat penting untuk mempercepat kemajuan industri game dan eSports di Indonesia, salah satunya dengan kehadiran platform live-streaming seperti Nimo TV yang bisa membantu para pemula untuk belajar melalui tips-tips cara bemain game dengan baik dari video yang dibuat oleh para pemain profesional, sedangkan para pemain profesional juga bisa mendapatkan pemasukan tambahan dengan menjadi seorang live-streamer, win-win solution bukan?

Selain itu, lewat platform live-streaming, para pemula akan tahu bahwa menjadi pemain game profesional juga membutuhkan waktu dan dedikasi, latihan rutin setiap hari, serta uji strategi secara berkala dan terstruktur. Hal-hal tersebut, menurut Nico, adalah kunci terbentuknya atlet eSports yang Udinus harapkan. 

"Nimo TV mengapresiasi penyelenggaraan program pembinaan game dan eSports di lingkup lembaga pendidikan seperti Udinus. Adanya perhatian dan keseriusan dari lembaga pendidikan ini tentu menunjukkan bahwa sudah saatnya bermain video game tidak lagi dipandang sebelah mata. Kami percaya bahwa industri game dan eSports memiliki potensi sangat besar dan dapat terus tumbuh di masa mendatang," begitulah tanggapan Kevin Raharja selaku Head of Marketing Nimo TV Indonesia merespon langkah yang diambil Udinus. 

Selain menjadi seorang pemain profesional, masyarakat juga dapat memanfaatkan platform live-streaming untuk belajar menjadi komentator atau caster dari sebuah pertandingan eSports, baik online maupun offline. Hadirnya platform live-streaming seperti Nimo TV diharapkan dapat berkonstribusi dalam memberikan konten positif bagi komunitas game dan eSports Indonesia. (Stefanus/IDGS)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI