Bocah 13 Tahun Meninggal Karena Melompat dari Lantai 4 Apartemen, Sang Ibu Salahkan PUBG

Bocah 13 Tahun Meninggal Karena Melompat dari Lantai 4 Apartemen, Sang Ibu Salahkan PUBG

Sumber: World of Buzz

IDGS, Minggu, 10 Februari 2019 - Boleh-boleh saja bersantai sejenak dan melepas stress dengan bermain video game, namun jangan sampai ketagihan! Selain kasus suami yang tega meninggalkan istrinya karena PUBG, ada juga kisah tragis lainnya akibat kecanduan video game. 

Seorang anak lelaki berusia 13 tahun di Haimen, Jiangsu, Cina, dipercaya terlalu terobsesi dengan PUBG sehingga meloncat dari lantai empat apartemen yang ditinggalinya dan meninggal secara tragis. 

Dilansir dari ET Today, anak lelaki yang diketahui bernama Xu Tianci itu jatuh dari lantai empat gedung apartemen tersebut pada pagi hari tanggal 30 Agustus 2018. Ibunya menyalahkan PUBG, mengatakan bahwa video game tersebut telah mempengaruhi anaknya, membuat sang anak meloncat dari gedung. 

 

Sang Ibu menunjukkan foto putranya Xu Tianci, yang meninggal karena melompat dari lantai 4 gedung apartemen tempat keluarganya tinggal. (Foto: ET Today)

PUBG (PlayerUnknown's Battlegrounds) adalah game battle royale multiplayer online di mana 100 orang terjun bebas dari sebuah pesawat dan hanya dibelaki sebuah parasut. Mereka mendarat di sebuah pulau terpencil kemudian mencari berbagai senjata dan perlengkapan untuk kemudian mengalahkan pemain-pemain lainnya hingga pemain yang tersisa terakhir akan menjadi pemenangnya. 

Seperti yang kita ketahui, karakter dalam PUBG dapat meloncat dari gedung ke gedung — yang biasanya fatal dan bisa mengakibatkan cacat atau kematian di dunia nyata — tanpa kesulitan. Contohnya meloncat dari lantai empat sebuah gedung, yang di dalam PUBG paling banter hanya mengakibatkan HP dari karakter itu berkurang dan pemain masih bisa mengendalikan karakter itu seperti biasa. 

 

Xu Tianci. (Foto: Daily Mail)

Ibu dari Xu Tianci percaya bahwa PUBG membuat putranya berpikir bahwa ia juga bisa melakukan apa yang dilakukan karakternya di dalam game, yakni meloncat dari ketinggian tanpa cedera, yang sayangnya berujung pada kematian tragisnya. Ia memang bermain PUBG sebelum melakukan aksi meloncatnya itu dan tidak menunjukkan gejala-gejala bunuh diri. 

 

Xu Tianci (kiri) dan ibunya. (Foto: ET Today)

Ibunya mengaku bahwa putranya Xu Tianci adalah anak lelaki yang ceria dan punya banyak teman serta berasal dari keluarga baik-baik, sehingga tak ada alasan baginya untuk bunuh diri. Ibunya berkata bahwa ia ingin menuntut perusahaan yang membuat PUBG (PUBG Corp) karena ia percaya video game itu telah mempengaruhi banyak orang dan membuat mereka ingin mencoba hal yang sama seperti putranya. Kepolisian setempat menuturkan tidak ada keanehan yang ditemukan dalam insiden Xu Tianci, namun mereka juga tidak menutup kemungkinan adanya pengaruh dari PUBG. 

 

Ibu Xu Tianci yang tidak disebutkan namanya ingin menuntut perusahaan yang membuat PUBG. (Foto: EBC)

Pernyataan sang ibu diolok-olok oleh para netizen di Cina, yang berpendapat bahwa orang tua Xu Tianci kurang memberikan perhatian kepada sang putra, membuatnya menyampurkan video game dan dunia nyata. Akan tetapi sang ibu bersikeras ia lebih memilih putranya kembali daripada uang yang didapat jika ia mendapat uang ganti rugi dari perusahaan pembuat PUBG. Ia mengaku akan mendonasikan uang yang diperolehnya jika memang gugatan hukumnya menang. 

"Saya ingin meningkat kesadaran akan masalah ini (pengaruh video game) sehingga anak-anak yang mudah terpengaruh tidak akan dipengaruhi oleh video game (PUBG) ini. Saya lebih memilih putra saya kembali daripada mendapatkan uang (ganti rugi). Saya harap tidak ada orang tua lain mengalami hal yang sama dengan apa yang saya alami," kata ibu Xu Tianci. 

Indogamers turut berduka bagi ibu Xu Tianci, keluarga, dan teman-teman yang ditinggalkan. Ingat, video game bukanlah dunia nyata, jangan meniru aksi-aksi video game di dunia nyata ya. 

 

(Stefanus/IDGS)


Sumber: Kotaku

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI