MDL Disneyland Paris Major: Team Liquid, PSG.LGD, OG dan Ninjas in Pyjamas Lolos ke Upper Bracket

MDL Disneyland Paris Major: Team Liquid, PSG.LGD, OG dan Ninjas in Pyjamas Lolos ke Upper Bracket

Kredit: Mars Media

Image by Mars Media

Tim Asia Tenggara berguguran ke Lower Bracket

IDGS, Senin, 6 APril 2019 - Hari kedua dari MDL Disneyland Paris Major merupakan hari terakhir fase grup di mana siapa yang lolos ke Upper Bracket dan siapa yang harus berjuang di Lower Bracket sudah ditentukan. 

 

Grup A

Keen Gaming dan Beastcoast harus rela berada di Lower Bracket. Keen Gaming sebelumnya dikalahkan Team Liquid pada laga pertama mereka sebelum kemudian menyapu bersih Beastcoast untuk kembali berhadapan melawan Team Liquid. Tak beda dengan laga pertama, mereka kembali menelan pil pahit dan harus puas duduk di peringkat ketiga Grup A, sementara Team Liquid menemani Virtus.pro sebagai wakil Grup A yang lolos ke Upper Bracket fase playoff. 

"Menurutku ada dua tipe tim di Major ini," ungkap Kuro "KuroKy" Takhasomi, kapten Team Liquid, setelah memastikan timnya lolos ke Upper Bracket. "Beberapa tim tahu bagaimana menang menggunakan Drow [Ranger] dan beberapa tim yang nyaman mengalahkan Drow [Ranger]," merupakan pendapatnya akan banyaknya tim pada event kali ini yang menggunakan strategi Drow Ranger dalam dua hari pertama turnamen. 

Pada hari kedua ini, Team Liquid menunjukkan bahwa mereka merupakan tim yang tahu bagaimana caranya menang menggunakan Drow Ranger. Pada game pertama melawan Keen, Liquid memanfaatkan aura Drow Ranger untuk mempertajam Medusa yang dikendalikan Amer "Miracle-" Al-Barkawi.

Meski kalah pada fase laning dan ketinggalan dalam jumlah kill dan gold pada 25 menit pertama permainan, Liquid mampu membuat Keen terlalu sibuk untuk fokus menekan Miracle- yang farming seperti kesetanan. Pada menit 20, ia sudah mendapatkan Manta Style dan Eye of Skadi dan sebelum menit 30 ia membeli Butterfly dan MKB yang membuat Phantom Assassin Keen Gaming seperti tak berguna pada fase late game. Keen tak kuasa menahan Miracle- dan harus merelakan game pertama. 

Sial bagi Keen karena game kedua lebih brutal lagi bagi mereka. KuroKy mempersiapkan dua kombo untuk menyelesaikan pertandingan secepat mungkin. Tusk dan Chen sebagai support, dengan Phantom Assassin dan Viper untuk melengkapi debuff dari support mereka. Game berjalan sesuai dengan rencana Liquid dan kini mereka akan menghadapi pemuncak Grup D, Evil Geniuses, di putaran pertama Upper Bracket. 

 

Grup B

Setelah Liquid, wakil Eropa, lolos ke Upper Bracket, Grup B kembali menghasilkan wakil Eropa lain yang juga sukses menghindari Lower Bracket seiring dengan Ninjas in Pyjamas menyapu bersih 2-0 Team Empire dan Chaos Esports. Game pertama melawan Empire memperlihatkan performa gemilang dari Marcus "Ace" Hoelgaard yang menggunakan Morphling dengan hasil akhir 17 kill, 0 death dan 3 assist. 

Menuju ke pertandingan penentuan Grup B, NiP tidak panik dengan pilihan terakhir Chaos yang cukup unik, Sniper, pada game pertama atau Terrorblade pada game kedua dan memastikan langkah mereka ke Upper Bracket dalam waktu kurang dari satu jam. 

 

Grup C

Mineski bersua melawan wakil Amerika Selatan paiN Gaming yang meski telah berjuang keras pada dua game, harus menerima kenyataan memulai fase playoff di lower bracket. Sedangkan Mineski bertemu melawan PSG.LGD. 

Kedua tim sempat bertemu sebelumnya dan Mineski yang menelan kekalahan tentunya ingin membalas dendam. Meski Mineski sempat memimpin pada 25 menit awal game pertama, PSG.LGD mengambil alih kendali permainan dan mengklaim kemenangan. Game kedua kurang lebih sama kecuali kali ini LGD tidak memberi banyak kesempatan bagi Mineski untuk memegang kendali permainan dan menghancurkan strategi Meepo wakil Asia Tenggara tersebut. 

Dengan hasil ini, PSG.LGD lolos ke Upper Bracket dan akan berhadapan melawan Vici Gaming, sedangkan Mineski akan berhadapan melawan Team Empire di Lower Bracket. 

 

Grup D

Kejutan terjadi pada loser match ketika compLexity Gaming mengjungkalkan Fnatic ke posisi juru kunci Grup D. Fnatic hanya butuh sedikit  poin DPC untuk lolos otomatis ke The International 9 namun coL tak bisa diremehkan dengan meraih kemenangan 2-1 atas wakil Asia Tenggara itu. 

coL kemudian berhadapan melawan juara TI8 OG. OG hanya butuh sekitar 30 menit untuk memperoleh kemenangan di game pertama. Anti-Mage dari Anathan "ana" Pham sama sekali tak bisa dibunuh oleh coL. Game kedua berlangsung lebih cepat, kurang dari setengah jam di mana coL kembali harus mengakui keunggulan lawannya dan harus puas bermain di Lower Bracket fase playoff. 

OG akan berhadapan melawan raksasa Rusia sekaligus wakil CIS, Virtus.pro di putaran pertama fase playoff Upper Bracket, 

 

Fase Playoff

Setelah menentukan siapa yang berhak tampil di Upper Bracket maupun yang harus rela berada di Lower Bracket, babak playoff siap untuk dimulai sore hari nanti. Beberapa big match sudah mengintip dan menjanjikan laga-laga seru untuk disaksikan para penggemar Dota 2. 

 

 

 

(Stefanus/IDGS)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI