Indogamers.com - Asosiasi Desa Kreatif Indonesia (ADKI) dan Indonesia Esports Association (IeSPA) telah menandatangani kesepakatan untuk mengembangkan desa kreatif esports.
Kerjasama ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi permainan daring di Indonesia sebagai bagian dari sistem yang bisa mendukung ekonomi kreatif.
Pada acara The Weekly Brief Sandi Uno, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menekankan perlunya infrastruktur untuk membangun desa digital yang mendukung industri permainan.
Baca Juga: Jadwal Lengkap M5 World Championship Usai ONIC Esports Lolos ke Final Upper Bracket
Bagi Kementerian Kominfo, akses jaringan dan konektivitas internet adalah prioritas utama sebelum mengembangkan desa kreatif esports.
Menurut Budi Arie, pelaku industri permainan di desa juga memerlukan akses jaringan 4G yang layak untuk dapat melaksanakan tugas mereka.
“Setelah infrastruktur digital terpasang, langkah selanjutnya adalah merangsang pertumbuhan ekonomi kreatif di setiap desa dan daerah yang sudah terhubung, terutama dalam transformasi digital yang luar biasa ini,” ujar Budi Arie di kanal YouTube Kemenparekraf, dikutip pada Rabu (13/12/2023).
Baca Juga: Profil dan Biodata ONIC Sanz, Midlaner Tim Landak Kuning yang Memukau di M5 World Championship 2023
Sementara itu menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), ada sekitar 62 juta gamer aktif di Indonesia.
Jumlah tersebut dianggap dapat memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi. Bahkan, berdasarkan proyeksi 2028, Indonesia diperkirakan dapat menghasilkan sekitar Rp 6 triliun dari game daring.
Oleh karena itu, pengembangan desa kreatif esports ini diinisiasi untuk merangsang potensi gaming di Indonesia menuju arah yang lebih maju.
Baca Juga: Diunggulkan Dalam Kampanye Akhir Tahun, Apa Hebatnya Vivo V29 dan V29e?
Tidak hanya fokus pada pemain atau atlet esports saja, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pekerjaan lain seperti penyelenggara acara dan komentator esports.
Selain mengincar pemain game yang menjadi konsumen aktif tertinggi kedua di dunia, pemerintah juga menargetkan pengembang game lokal untuk mempercepat pertumbuhan industri game nasional.
Pemerintah telah mengadakan acara tahunan Indonesian Game Developer Exchange (IGDX) sebagai wadah bagi pengembang game dalam negeri.
Dalam kegiatan ini, mereka mendapat pelatihan, pendanaan, pameran, dan jaringan bisnis yang menghubungkan pengembang game Indonesia dengan investor global.
Pemerintah tidak hanya berperan sebagai fasilitator, tetapi juga sebagai pembimbing para pelaku industri.
Menanggapi permasalahan judi online yang marak di masyarakat, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengingatkan generasi muda untuk menghindari ketergantungan pada judi online.
“Sebaiknya, adrenalin besar yang dimiliki orang dari bermain judi online dapat dialihkan ke dunia esports,” ujar Sandi pada kesempatan yang sama.
Dengan perkembangan ekosistem game daring di Indonesia, pemerintah yakin dapat membimbing masyarakat untuk mengarahkan kegiatan positif, terutama di desa-desa.
“Desa kreatif esports dapat memainkan peran penting dalam mendukung ekonomi kreatif Indonesia. Karena, desa-desa di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan dalam pengembangan esports,” kata Sandi.
Desa kreatif esports memiliki potensi besar untuk mendukung ekonomi kreatif Indonesia dengan memanfaatkan berbagai potensi yang ada di desa, seperti cerita lokal yang bisa diadaptasi menjadi game, jumlah pemain game yang tinggi, menciptakan lapangan kerja baru, desa yang terhubung dengan teknologi digital, dan pertumbuhan ekonomi digital yang terus berkembang.