Indogamers.com - The Day Before dari studio Fntastic mungkin menjadi game paling mengecewakan selama tahun 2023 ini. Bagaimana tidak, game tersebut langsung di-take down dari Steam meski baru beberapa hari dirilis.
Bahkan, Fntastic mengumumkan keputusannya untuk gulung tikar setelah proyek besar pertamanya tersebut gagal total.
Terbaru, mantan developer di Fntastic mengungkapkan adanya sebuah konflik internal yang diduga menjadi salah satu penyebab proyek The Day Before gagal. Seperti apa kisahnya? Simak sampai habis artikel ini ya!
Baca Juga: UniPin Kasih Hadiah Emas, Laptop hingga iPhone di Gempita Akhir Tahun
Tidak dibuat sebagai game MMO
Banyak pihak beranggapan bahwa The Day Before gagal menghadirkan keseruan permainan ala game Massively Multiplayer Online (MMO). Akan tetapi, mantan pengembang di studio yang mengatakan bahwa game ini sejatinya memang tidak pernah dirancang sebagai MMO.
Dalam wawancaranya bersama DualShockers, ia berbicara sebagai anonim dan mengakui game tersebut tidak akan pernah menjadi jenis game yang diberitahukan dan ditampilkan kepada para pemain.
Baca Juga: 5 Fakta tentang The Day Before, Game dari Studio Fntastic yang Gulung Tikar
“Saya tidak pernah melihatnya sebagai proyek MMO. Tak seorang pun dari tim kami tahu mengapa mereka menyebutnya MMO. Itu selalu merupakan penembak orang ketiga dengan beberapa mekanisme co-op. Tidak ada satu pun mekanik RPG yang diimplementasikan, keterampilan hanyalah sebuah ide, dan itu masih dalam tahap prototipe, tapi tidak lebih,” kata dia dikutip dari DualShockers pada Rabu, 13 Desember 2023.
Masalah internal dalam studio dikatakan mantan pengembang tersebut bahwa tidak ada seorang pun dari mereka yang diberi kejelasan.
Dari sana, muncul asumsi seakan-akan para eksekutif menyembunyikan sesuatu dari orang lain karena janji untuk menghasilkan game berkualitas tidak mungkin terwujud.
Baca Juga: Realme C67 Rilis 19 Desember Sebagai Smartphone Champion Terbaik di Kelasnya
“Secara teknis, tidak ada mekanisme RPG yang diterapkan. Tidak ada cara yang mungkin untuk menempatkan banyak orang di dunia atau membuat dunia lebih besar," tambahnya.
Selain itu hasil akhir The Day Before dianggap tidak sejalan dengan rencana awal sehingga dinilai wajar jika berujung pada kekecewaan.
“Sejak awal, idenya adalah servernya akan berjumlah di bawah 100 orang, itu bukan MMO. Tidak ada klan, tidak ada penggerebekan, hub tertutup. Sudah seperti itu selama lebih dari dua tahun,” jelas mereka.***