4 Pro Player Pernah Konflik dengan Timnya Sendiri, Penyebabnya Bikin Penasaran Nih!

Indogamers.com - Bagi pro player, main game bukan sekadar hobi, melainkan profesi.

Pro player bermain secara profesional lewat turnamen, mendapat sponsor, dan punya fans.

Namun, pro player juga manusia, mereka bisa berkonflik sama tim sendiri.

Berikut daftar pro player yang pernah berkonflik dengan timnya.

1. Kuroky vs Team Liquid

Kuroky adalah pro player Dota 2 asal Jerman sekaligus kapten Team Liquid, salah satu tim Dota 2 terbaik di dunia.

Mereka memenangkan The International pada tahun 2017.

Akan tetapi, pada 2019 Kuroky dan empat rekannya keluar dari Team Liquid. Mereka membuat tim baru bersama Team Nigma.

Alasannya, mereka butuh tantangan baru serta ingin punya kendali penuh atas tim.

s1mple adalah pro player CS:GO asal Ukraina serta salah satu pemain terbaik dunia.

Pada 2016, dia bergabung bersama Team Liquid.

Namun, s1mple tidak betah di Team Liquid, sebab dia sering bertengkar sama rekan timnya.

Dia juga tidak suka tinggal di Amerika, sehingga akhirnya memilih kembali ke Ukraina dan bergabung ke Natus Vincere.

TaeJa adalah pro player StarCraft II asal Korea Selatan yang menyandang gelar juara dunia.

Pada 2012, TaeJa bergabung bersama Team Liquid. Namun, pada 2017 TaeJa memutuskan pensiun sementara dari StarCraft II.

Alasannya, dia tidak puas dengan Team Liquid.

Dia merasa Team Liquid tidak mendukungnya, sementara StarCraft II dia anggap tidak menarik lagi.

Pada 2019, TaeJa akhirnya kembali bermain dan bergabung lagi sama Team Liquid.

Solo adalah pro player Dota 2 asal Rusia yang menyandang jabatan kapten tim Virtus.pro.

Sebagai tim Dota 2 terkuat di CIS, Virtus.pro kerap menjuarai turnamen besar.

Namun, pada 2020, Solo dan empat rekannya keluar dari Virtus.pro, lalu bikin tim baru bernama Just Error.

Alasannya, mereka tidak sejalan dengan manajemen Virtus.pro, serta butuh perubahan suasana.

Itu dia daftar pro player yang pernah berselisih dengan timnya sendiri.

Konflik antara pro player dan timnya bisa terjadi karena berbagai alasan.

Bisa jadi karena visi, misi, gaji, prestasi, atau kesehatan.