Indogamers.com - Perusahaan Meta yang dimiliki Mark Zuckerberg dalam 24 jam terakhir menjadi sorotan dunia setelah sejumlah platform media sosial mereka down di berbagai negara.
Instagram hingga Facebook sempat tidak bisa diakses oleh jutaan penggunanya akibat beberapa kesalahan teknis. Kekinian berdasarkan update di situs resmi Meta, perusahaan ingin menghilangkan satu fitur yang selama ini tersedia di Facebook.
"Pada awal April 2024, kami tidak lagi menggunakan Facebook News, tab khusus di bagian bookmark di Facebook yang menyoroti berita di AS dan Australia," kata Meta dikutip Indogamers.com pada Rabu, 6 Maret 2024.
Baca Juga: 5 Kelebihan Oppo Reno 11F 5G yang Dukung Ngegame Lancar Seharian
Meski belum dihilangkan di seluruh dunia, tetapi langkah tersebut diambil menyusul pengumuman pada bulan September 2023 yang menyatakan bahwa Meta tidak lagi menggunakan Facebook News di Inggris, Prancis, dan Jerman tahun lalu.
"Hal ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menyelaraskan investasi kami dengan produk dan layanan yang paling bernilai bagi masyarakat," tegas Meta.
Kendati begitu, Meta menyatakan bahwa hal itu tidak akan berdampak pada produk dan layanan Meta di negara-negara tersebut. Para pengguna dipastikan masih bisa melihat link ke artikel berita di Facebook.
Baca Juga: Jadi yang Pertama, Lenovo Resmi Meluncurkan Konsep Laptop Transparan
"Penerbit berita akan terus memiliki akses ke akun dan Halaman Facebook mereka, tempat mereka dapat memposting tautan ke berita mereka dan mengarahkan orang ke situs web mereka, dengan cara yang sama seperti yang dapat dilakukan oleh individu atau organisasi lainnya,"
Sebelumnya, masalah Meta Down membuat geger pengguna di seluruh dunia sampai memancing komentar sindiran dari seorang Elon Musk.
Melalui akun Twitter yang sudah ia ubah menjadi X, Elon membuat sebuah kicauan tendensius beberapa saat setelah Facebook down hingga jadi trending di Twitter.
Baca Juga: Punya Pemain Import, High Aura Optimis di MPL Indonesia Season 13
"Jika Anda membaca postingan ini, itu karena server kami berfungsi," kata Elon Musk di Twitter dikutip pada Rabu, 6 Maret 2024.***