Bos Ubisoft ungkap Pandangan tentang AI Generatif dalam Bisnis Game

Ubisoft. (Sumber: USA Today)

Indogamers.com - Artificial Intelligence (AI) Generatif telah menjadi isu hangat dalam perkembangan dunia game beberapa tahun terakhir. Ada yang pro, tetapi ada pula yang kontra mengingat teknologi ini, salah satunya, bisa berpotensi menggantikan tenaga manusia.

Akan tetapi tanggapan yang mendukung datang dari bos Ubisoft Yves Guillemot yang menilai adanya AI merupakan sebuah eksperimen dan perlu dilakukan pengujian.

Hal itu seperti diungkapkannya dalam pengumuman NEO NPC, sebuah proyek prototipe baru dari Ubisoft yang dirancang untuk memungkinkan karakter video game merespons dengan respons khusus terhadap masukan ucapan pemain.

Baca Juga: Game Simulasi Memasak BTS Cooking On bikin Penasaran Publik, Catat Tanggal Rilisnya

Menurutnya, eksperimen tersebut sama saja seperti langkah di awal-awal beberapa teknologi lainnya seperti kamera Xbox Kinect dan gerakan Nintendo.

"Tidak selalu terlalu dini. Terkadang, Anda benar. Namun bisa mengadopsi lebih awal adalah langkah yang baik karena kami mampu melakukan hal-hal yang kami bisa lakukan," kata dia dikutip dari Euro Gamer pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baginya, dengan kehadiran teknologi baru pada mesin baru justru bisa menciptakan pengalaman baru khususnya dalam dunia bisnis game.

Baca Juga: Viral Guru Ini Pakai Game Red Dead Redemption 2 sebagai Bahan Materi Bahasa Inggris

"Saat kapasitas Xbox hadir, kami dapat membuat Splinter Cell... Anda selalu dapat melakukan hal-hal baru yang ingin Anda lakukan karena teknologi berada pada level yang memungkinkan Anda menciptakan pengalaman tersebut," tambahnya.

Sebelumnya, Ubisoft sudah berulang kali mengawali berbagai pembaruan teknologi konsol baru salah satunya ZombiU yang dikendalikan tablet di Wii U.

"AI generatif merupakan sesuatu yang sudah ada dalam industri kami sejak lama. Sekarang kami mengambil langkah lain karena ada banyak investasi dalam bidang tersebut, jadi video game akan menggunakannya - seperti yang akan dilakukan industri lain," tegasnya.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI