Indogamers.com - Perusahaan raksasa The Pokémon Company semakin tegas dalam menggunakan "mata elang" untuk memantau berbagai pelanggaran hak cipta.
Terbaru, mereka meminta YouTube menghapus sebuah video berusia tujuh tahun yang memperlihatkan monster Pokémon yang dimodifikasi dalam pertandingan Call of Duty: Zombies.
Hal ini seperti diungkapkan oleh kreator COD pengguna nama NoahJ456 yang memiliki lebih dari 5 juta subscriber di YouTube. Dia mencuit sebuah gambar yang menampilkan email teguran penghapusan hak cipta.
Baca Juga: Update EA Sports FC24 Terbaru, Jay Idzes hingga Ragnar Oratmangoen Sudah Jadi WNI
Disadur dari Kotaku, isi email tersebut diduga memberi tahu mereka bahwa video di saluran mereka yang menampilkan Pokemon yang dimodifikasi telah dihapus secara langsung melalui permintaan dari The Pokémon Company.
Bukan hanya itu saja, ia juga men-tweet peringatan kepada YouTuber lain dengan video yang menampilkan segala jenis mod Pokémon, meminta mereka untuk “menghapus” atau “membatalkan daftar” konten tersebut “ASAP.”
“Baru saja mendapat teguran manual untuk video yang saya buat tujuh tahun lalu yang menampilkan Pokémon yang dimodifikasi menjadi COD Zombies. Dua teguran lagi dan saluran saya dihapus,” kata Noah dikutip dari Kotaku.
Baca Juga: Ini Dia Judul Game Gratis di Epic Games Store yang Sudah Dikonfirmasi
Hal itu menimbulkan tanda tanya besar bagi kreator lain yang juga merasa pernah memodifikasi karakter dari The Pokémon Company. Menurut NoahJ456, The Pokémon Company secara teknis memang berhak untuk mencoret video tersebut dari salurannya.
Kalaupun kreator berusaha melakukan banding, upaya tersebut menurutnya akan sia-sia karena perusahaan benar-benar memiliki hak ciptanya.
Hal senada juga dirasakan kreator bernama ToastedShoes yang menyalahkan dirinya sendiri dan video mod Palworld x Pokemon miliknya yang menyebabkan perusahaan tersebut mulai melakukan tindakan keras.
Berdasarkan kejadian tersebut, kini banyak konten kreator yang khawatir kalau Nintendo dan The Pokémon Company akan mulai menghapus video-video berusia satu dekade dari internet dan mungkin menyebabkan beberapa saluran ditutup sepenuhnya.***