Kacau Banget! Gamer Diiming-imingi Skin Fortnite Gratis Jika Mau Bikin Konten Porno AI

Ilustrasi konten dewasa bikinan AI. (Sumber: Cosmopolitan)

Indogamers.com - Perusahaan cloud Salad tengah disorot karena praktik kontroversial mereka yang hendak memanfaatkan kartu grafis alias GPU gamer untuk menghasilkan konten porno AI.

Merujuk laporan Kotaku yang terbit 18 April 2024, perusahaan itu menawarkan imbalan hadiah berupa skin game Fortnite, gift card Roblox, dan hal menyangkut game lainnya sebagai ganti atas pemakaian sumber daya GPU.

Kontroversi mencuat karena pengaturan software dari Salad secara default langsung mengarahkan user untuk setuju GPU-nya dipakai buat menghasilkan konten dewasa.

Meski ada opsi untuk menonaktifkan opsi "Beban Kerja Konten Dewasa," kebanyakan pengguna tanpa sadar melewatkan proses tersebut.

Baca Juga: Fakta-fakta Menarik Gemini AI yang Resmi Dirilis Google, Banyak Keistimewaannya

Sistem kerja cloud GPU yang digunakan oleh Salad. (Sumber: Salad)

Salad mengklaim, konten dewasa dihasilkan bakal dihapus dari sistem user segera setelah beban kerja selesai.

Namun, kekhawatiran lain muncul karena Salad tidak bisa melihat dan memoderasi hasil gambar melalui platformnya secara langsung.

Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kans penggunaan konten untuk tujuan tak etis.

Baca Juga: Fakta-fakta Menarik Gauss, Generatif AI Pesaing ChatGPT dari Samsung

Salah satu klien Salad, CivitAi, diketahui punya model AI yang bisa menghasilkan gambar orang tertentu. Gambar tersebut lantas bisa digabungkan dengan model porno AI untuk menghasilkan gambar seksual tanpa consent atau persetujuan.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut seputar dampak negatif dari praktik barbar pemanfaatan AI.

Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Insta360 Ace dan Ace Pro, Kamera Action yang Didukung Kecerdasan Buatan

Kebanyakan pihak mengecam praktik Salad, terutama karena imbalan atas proyek ini menyasar game yang sering dimainkan oleh anak-anak dan remaja.

Kecaman juga diarahkan pada kerumitan proses menonaktifkan opsi konten dewasa, sehingga, seperti dibahas tadi, banyak user tak menyadari apa yang mereka lakukan.

Salad menyatakan bahwa mereka tak berniat menjadikan konten dewasa sebagai inti dari model bisnis mereka, tetapi praktik ini tetap saja kontroversial.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI