Indogamers.com - Perusahaan cloud AI bernama Salad menuai kecaman selepas menawarkan hadiah berupa skin Fortnite dan game lain agar gamer mau gabung menjadi user mereka.
Masalah utamanya, kartu grafis milik user nantinya bakal dipakai untuk operasional perusahaan dalam berbagai keperluan, tak terkecuali bikin konten porno AI.
Mengapa Salad nekat mengambil kebijakan ini? Berikut beberapa alasannya, mengacu pada laporan 404 Media.
1. Memperoleh Daya Komputasi Tambahan
Salad, platform yang memanfaatkan daya GPU user, selalu mencari cara untuk nambah kapasitas komputasinya.
Dengan menarik minat para gamer melalui imbalan menarik, mereka bakal untung karena memperoleh tambahan daya komputasi tanpa harus keluar biaya besar.
Seperti diketahui, biasanya PC gaming memang memiliki spesifikasi tinggi.
2. Strategi Marketing
Tawaran imbalan menggiurkan berupa skin dan gift card game bisa jadi bagian dari strategi pemasaran Salad untuk menarik lebih banyak user ke platform mereka.
Memanfaatkan popularitas game Fortnite dan sebagainya, mereka tentu berharap bisa memperluas basis.
Namun, memilih konten porno sebagai bagian dari strategi pemasaran tentu langkah kurang ajar, mengingat game tadi kebanyakan dimainkan remaja dan anak-anak.
Baca Juga: Ini Deretan Game Indie Keren yang Dijual Murah untuk Bantu Anak Palestina
3. Kurangnya Pertimbangan Etis
Salah satu kritik terbesar terhadap tawaran Salad yakni kurangnya pertimbangan akan dampak sosial dan moralnya.
Permintaan ke gamer untuk memanfaatkan GPU-mereka buat bikin konten porno AI bisa menggerus mental dan emosional.
Ini menunjukkan kurangnya kesadaran dan pertimbangan perusahaan pada implikasi etis dari tawaran mereka.
Baca Juga: Yuk Borong, itch.io Jual Bundel Ratusan Game Indie Super Murah untuk Bantu Anak Palestina
Kendati imbalan dari Salad menggiurkan, penting menimbang dampak negatifnya.
Apakah manfaatnya sepadan dengan risiko dan dampak negatif AI yang mungkin terjadi?
Ini pertanyaan serius yang mesti dijawab oleh Salad.