Indogamers.com - Setelah mengakuisisi Zynga, Take-Two Interactive masih sangat penasaran untuk membawa game besarnya ke perangkat seluler. Apakah mereka ingin mencoba Grand Theft Auto (GTA) yang dikembangkan di bawah naungan Rockstar Games?
Yang jelas, akuisisi senilai $12,7 miliar terhadap Zynga merupakan yang terbesar kedua dalam sejarah video game dan sukses membawa konsol blockbuster Take-Two dan waralaba PC seperti Grand Theft Auto, Borderlands, NBA 2K, dan BioShock berada di bawah satu atap dengan merek game sosial Zynga yang sangat populer termasuk FarmVille dan Words With Friends.
Menurut CEO Take-Two Strauss Zelnick, mengakuisisi Zynga menjadi langkah yang bagus karena bisa mengembangkan judul-judul game yang jauh lebih berkelas.
Baca Juga: Build Popol dan Kupa Terbaik di Mobile Legends Season 32, Nggak Hanya Bisa Bongkar Turret
“Mungkin yang paling penting adalah kita memiliki kemampuan bersama, baik dari sudut pandang pengembangan dan penerbitan, untuk mengoptimalkan pembuatan judul-judul baru berdasarkan kekayaan intelektual inti Take-Two,” kata CEO Take-Two Strauss Zelnick dikutip Indogamers.com dari VGC pada Sabtu, 1 Juni 2024.
Ia percaya kalau pihaknya punya koleksi kekayaan intelektual konsol dan PC terbaik dalam bisnis hiburan interaktif yang bisa dikembangkan ke platform seluler.
"Pada dasarnya hampir seluruhnya belum dieksploitasi dari perangkat seluler dan dapat dimainkan secara gratis di seluruh dunia,” tambahnya.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Harvest Moon Versi Mobile di Agustus 2024, Ajak Gamer Lawas Bernostalgia
Lebih jauh, upaya menghadirkan IP baru ke seluler, tambah Zelnick, tentu untuk meningkatkan penghasilan yang menjadi salah satu target dari perusahaan.
"Dengar, itu adalah salah satu peluang untuk menciptakan sinergi pendapatan, tapi bisa dibilang ini bukan yang terbaik karena bahkan judul seluler berdasarkan IP inti tradisional pun bisa gagal, dan judul terbesar di seluler tentu saja asli," katanya.
Jika benar ingin menghadirkan game besar ke platform seluler, Call of Duty Mobile dinilai bisa dijadikan acuan. Pasalnya sejak dirilis pada November 2019, game ini telah diunduh hingga lebih dari 650 juta kali pada Mei 2022 menurut penerbit Activision Blizzard.
Baca Juga: Mengenal Game Citampi Stories, Harvest Moon versi Indonesia yang Kental Kearifan Lokal
Namun bukan hanya itu saja, Zelnick menilai Match Factory juga bisa dijadikan sebagai contoh yang bagus.
“Meski begitu, saya ingin sekali bisa mengumumkan judul ponsel yang sukses berdasarkan IP Take-Two yang lama, dan saya cukup yakin kami akan bisa melakukannya, tapi Anda benar bahwa itu telah mengalami kemunduran. sedikit untuk melayani banyak peluang lainnya," tegasnya.***