Indogamers.com - Baru-baru ini Amerika Serikat (AS) merilis pengumuman larangan penjualan software antivirus dari Kaspersky Lab, perusahaan keamanan siber asal Rusia.
Langkah tersebut diambil sebagai respons terhadap kekhawatiran keamanan nasional AS terkait isu hubungan Kaspersky dengan pemerintah Rusia.
Biar lebih jelas, berikut kami rangkum daftar alasan di balik larangan penjualan antivirus Kaspersky di AS, merujuk laporan FOX.
1. Hubungan Kaspersky dengan Pemerintah Rusia
Departemen Perdagangan AS (BIS) bilang kalau Kaspersky memiliki hubungan erat dengan pemerintah Rusia.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena Rusia dianggap sebagai musuh asing yang terus mengancam keamanan nasional AS.
Menurut BIS, Kaspersky berada di bawah yurisdiksi dan kendali pemerintah Rusia, sehingga mereka berpotensi mengakses informasi sensitif dari pelanggan di AS.
Baca Juga: Deretan Virus PC Berbahaya yang Perlu Diwaspadai dan Cara Mengatasinya
2. Risiko Keamanan Siber
Perangkat lunak Kaspersky diduga memiliki kemampuan untuk menginstal malware dan menahan update penting.
BIS menyebut manipulasi perangkat lunak Kaspersky bisa mengakibatkan pencurian data, spionase, dan kerusakan sistem.
Risiko ini sangat mengkhawatirkan, terutama bagi infrastruktur AS di sektor ekonomi dan kesehatan publik.
3. Ancaman Infrastruktur
Penggunaan software antivirus Kaspersky dalam infrastruktur penting AS dianggap berpotensi mengancam keamanan nasional.
Produk Kaspersky diduga bisa dipakai untuk spionase dan sabotase, dan mengakibatkan kerusakan serius pada sistem vital, termasuk telekomunikasi, energi, dan layanan publik.
Baca Juga: 5 Tips Bermanfaat Membersihkan Virus Komputer tanpa Antivirus
4. Transparansi Dipertanyakan
Meski Kaspersky telah mengambil langkah-langkah transparansi signifikan, BIS tetap meragukan kemandirian perusahaan ini dari pemerintah Rusia.
Keputusan pemerintah AS didasarkan pada kekhawatiran bahwa independensi dari Kaspersky tidak cukup untuk menghilangkan risiko keamanan yang ada.
5. Pelarangan Sebelumnya
Larangan ini bukan pertama kalinya terjadi. Pada 2017, AS mulai melarang penggunaan software antivirus Kaspersky di semua lini lembaga pemerintah.
Larangan terbaru berlaku untuk semua warga negara AS mulai September 2024.
Baca Juga: Apakah Aman Memakai Lebih dari Satu Antivirus di Laptop?
Kaspersky menolak tuduhan bahwa mereka adalah ancaman bagi keamanan AS.
Pihak perusahaan menyatakan, keputusan pemerintah AS hanya mengacu pada "iklim geopolitik dan kekhawatiran teoretis" tanpa verifikasi independen.
Kaspersky juga menegaskan operasionalnya di Rusia hanya mengakses data agregat atau statistik yang tidak bisa dikaitkan dengan individu tertentu.***