Indogamers.com - Assassin's Creed Shadows memang telah dirilis secara global meski Ubisoft malah mendapatkan banyak kecaman dari berbagai sisi. Mulai dari adanya unsur seksis yang memicu amarah para kaum perempuan.
Hingga dugaan adanya unsur rasisme karena menampilkan pria kulit hitam sebagai salah satu karakter yang memicu perdebatan. Sampai kemudian ada lagi masalah bahwa game sengaja menampilkan bendera dari Sekigahara Teppo-tai yang sarat akan kontroversi.
Atas segudang masalah tersebut, Ubisoft lantas meminta maaf sedalam-dalamnya kepada para penggemar karena telah melakukan berbagai kesalahan elementer.
Baca Juga: Cara agar Penyimpanan WhatsApp Tidak Penuh, Kosongkan dengan Cara ini
Disadur dari Gaming Bible pada Selasa, 16 Juli 2024, melalui halaman Twitter Ubisoft Jepang, mereka mengaku telah berdiskusi dengan salah satu anggota Sekigahara Teppo-tai.
"Tidak akan digunakan atau didistribusikan lebih jauh," demikian kata Ubisoft menjelaskan masalah di atas.
Akan tetapi, artbook yang ditampilkan dalam Collector's Edition seharga £239,99 masih akan menampilkan bendera kelompok tadi. Akibatnya, salah satu anggota Sekigahara Teppo-tai lainnya (@matchlock_kage) di Twitter, menilai permintaan maaf Ubisoft tidak tulus seperti yang diharapkan.
Baca Juga: Cara Mengaktifkan Quiet Mode atau Mode Senyap di Instagram
Ia menganggap Ubisoft mengalami ketidakakuratan historis dalam proses pembuatan Assassin's Creed: Shadows. Terlebih lagi, kelompok tadi kabarnya tidak diminta izin saat bendera mereka akan tetap ditampilkan di artbook.
Kendati demikian, Ubisoft dan Sekigahara Teppo-tai dikabarkan telah menyelesaikan masalah tersebut secara damai soal kemelut yang terjadi pada Assassin's Creed: Shadows.***