Mengenal Apa Itu Praktik Whitewashing di Dunia Game dan Dampak Buruknya

Dragon Age 2, salah satu game yang berkasus whitewashing. (Sumber: Steam)

Indogamers.com - Istilah whitewashing kian sering dibahas di industri hiburan, terutama dalam film dan acara TV.

Sekarang, praktik tersebut juga merambah ke dunia video game, mempengaruhi citra karakter dan budaya di dalamnya.

Sebenarnya apa itu whitewashing? Mari kita kupas pengertian dan dampak buruknya.

Apa Itu Whitewashing?

Karakter Baru di Genshin Impact yang dianggap sebagai bentuk whitewashing. (Sumber: HoYoverse)

Istilah whitewashing merujuk pada proses mengubah karakter atau elemen budaya yang idealnya mewakili orang-orang kulit berwarna.

Karakter atau elemen budaya tersebut biasa diganti dengan aktor, karakter, atau ide-ide Barat yang didominasi oleh kulit putih.

Dalam industri game, ini sering terlihat saat pemilihan karakter yang harusnya mewakili budaya tertentu, tetapi developer justru menggambarkannya dengan cara tidak akurat atau menggunakan karakter berkulit putih.

Contoh Whitewashing di Video Game

Dragon Age 2. (Sumber: Steam)

Salah satu contoh whitewashing dalam video game yakni kasus Dragon Age 2 dari Bioware.

Dalam trailer promosi, karakter pendamping Isabella digambarkan dengan kulit jauh lebih terang dibanding dengan penampilannya di dalam game.

Begitu pula dengan judul Prince of Persia, karakter utama memiliki kulit jauh lebih terang, dan suaranya diisi oleh aktor kulit putih.

Hero Zero Dawn, sebuah game aksi-peran yang dirilis pada 2017, juga menghadapi kritik karena cara developer menampilkan budaya orang-orang asli Amerika.

Guerilla Games selaku deveoper memang sempat menanggapi tuduhan tersebut, tapi mereka tidak meminta maaf.

Baca Juga: Daftar 7 Game Gratis di Epic Games Store Juli 2024

Dampak Whitewashing di Dunia Game

  • Representasi Kurang Akurat

    Whitewashing menghilangkan akurasi representasi budaya dan karakter kulit berwarna di dalam game.

    Ini bakal berdampak pada pengalaman pemain yang mencari identitas mereka dalam game. selain juga menghambat pemahaman dan apresiasi terhadap keragaman budaya.

  • Pengaruh Negatif pada Pemain

    Ketika game hanya menampilkan karakter kulit putih, pemain dari latar belakang berbeda mungkin merasa diabaikan atau tidak terwakili.

    Hal ini jelas mengurangi rasa inklusivitas dan keterhubungan yang sebenarnya sangat penting dalam pengalaman main game.

  • Pengulangan Stereotip

    Whitewashing sering kali memperkuat stigma dengan menggantikan karakter kulit berwarna. Tindakan tersebut berpotensi memperburuk pandangan sosial terhadap kelompok minoritas.

Baca Juga: Cara Main Game Nintendo Jadul di iPhone

HoYoverse dituding mempraktikkan whitewashing di game Genshin Impact. (Sumber: HoYoverse)

Untuk mengatasi masalah whitewashing di industri video game, beberapa langkah penting bisa diambil.

Misal, developer bisa mempekerjakan pengisi suara dari berbagai latar etnis demi meningkatkan keautentikan representasi karakter.

Selain itu, menambahkan karakter dengan warna kulit berbeda dan latar belakang budaya yang beragam bisa bikin game lebih inklusif.

Terakhir, pengembang bisa mengembangkan alur cerita dengan berbagai sudut pandang budaya.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI