Eks Direktur Game Marathon dari Sony Dipecat karena Tuduhan Pelecehan

Marathon Bungie. (Sumber: Bungie)

Indogamers.com - Game Marathon yang dikembangkan oleh Bungie (anak perusahaan Sony Interactive Entertainment) ternyata berjalan dengan cara yang kurang menyenangkan.

Situasi cukup bermasalah di dalam internal studio Bungie karena adanya perilaku salah satu petingginya yang "kurang ajar." Jadi guys, pengembang game tersebut dilaporkan telah memecat eks direktur game Marathon atas tuduhan pelecehan.

Dialah mantan direktur game Christopher Barrett yang telah meninggalkan perusahaan kemudian diganti oleh Valorant Joe Ziegler. Menurut laporan dari Bloomberg, Barrett dipecat oleh Bungie setelah dituduh melakukan perilaku yang tidak pantas terhadap beberapa karyawan perempuan.

Baca Juga: 4 Desa Paling Populer di Game Harvest Moon, Ada yang Punya Supermarket

Enggak tanggung-tanggung, setidaknya ada delapan perempuan yang mengaku telah mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan darinya.

Barrett merupakan sosok yang bekerja sebagai artis, direktur seni, dan direktur game di game Halo dan Destiny dan mendapat tugas sebagai direktur game di Marathon.

Disadur dari VGC pada Kamis, 29 Agustus 2024, Barrett diklaim telah memberi tahu karyawan perempuan tingkat bawah bahwa mereka menarik, meminta mereka bermain Truth or Dare, dan menyarankan agar dia dapat membantu mereka memajukan karier mereka.

Baca Juga: 3 Rekomendasi HP Realme RAM 6 GB Terbaru, Harga di Bawah Rp 2 Juta

Hal itu kabarnya dilakukan Barrett karena ia merasa telah punya kekayaan dan kekuasaan di studio. Akan tetapi, ia menyangkal tuduhan itu dengan merasa bahwa apa yang dilakukan tidak ada yang menjurus ke pelecehan.

“Saya merasa bahwa saya selalu berperilaku dengan integritas dan menghormati serta mendukung rekan-rekan saya, yang banyak di antaranya saya anggap sebagai teman terdekat saya," ungkapnya.

Barrett dengan konyolnya mengaku enggak tahu kalau apa yang dilakukan ternyata sudah melecehkan kaum perempuan.

Baca Juga: Huawei TruSense Segera Diluncurkan di Indonesia, Mampu Ukur 60 Indikator Kesehatan

“Saya tidak pernah memahami bahwa komunikasi saya tidak diinginkan dan saya tidak pernah berpikir bahwa komunikasi tersebut dapat membuat orang merasa tidak nyaman. Jika ada yang merasa seperti itu saat berinteraksi dengan saya, saya benar-benar minta maaf," katanya.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI