Indogamers.com - Gamer memprotes PVC Figure terbaru untuk game Assassins Creed Shadows dari Ubisoft karena dianggap tak menghormati sejarah Jepang.
Merchandise yang bekerja sama dengan PureArts ini menunjukkan karakter Yasuke dan Naoe dan menjadi kontroversi karena menampilkan gerbang kuil menyerupai One legged Torii di Jepang.
One legged Torii merupakan situs sejarah yang hancur akibat bom nuklir Nagasaki.
Penggunaan elemen gerbang dalam produk komersial memicu kemarahan gamer yang menganggap Ubisoft tidak sensitif terhadap sejarah penting warga Jepang.
Baca Juga: 5 Fakta Karaker Yasuke di Game Assassin’s Creed Shadows, Tokoh Dihormati dalam Budaya Pop Jepang
Gamer menyuarakan protes mereka melalui media sosial X, salah satunya dari akun @r230614_shin pada 23 September 2024.
"Figur gerbang torii yang hancur diprediksi terinspirasi dari gerbang torii berkaki satu yang hancur akibat bom atom Nagasaki," terang dia.
"Saya tidak tahu ada gerbang torii berkaki satu lainnya selain yang dihancurkan oleh bom atom Amerika di Nagasaki."
Seorang pengguna Twitter, @RAZ0RFIST, menulis, “Ubisoft memasukkan artefak dari ledakan nuklir (gerbang setengah) dalam apa disebut bom terbesar tahun ini. Tuhan memang pelawak yang hebat.”
Pengguna lainnya, @Vara_Dark mengkritik Ubisoft dengan mengatakan, “Ubisoft telah menghabiskan setengah miliar dolar untuk anggaran game sebelumnya."
"Jadi entah mereka cuma bisa menyewa sejarawan murahan atau dengan sengaja tidak menghormati Jepang. Tidak mungkin ADA BEGITU BANYAK kesalahan.”
Baca Juga: 5 Penyebab Utama Munculnya Petisi Tolak Game Assassin’s Creed Shadows di Jepang
Protes ini memperburuk citra Ubisoft di mata penggemar yang sebelumnya sudah meragukan kualitas game Assassin’s Creed Shadows.
Pengguna @NotHaru47 menulis, “Ubisoft terus menggali lubang mereka sendiri yang semakin dalam.”
Ubisoft belum memberi pernyataan resmi terkait protes ini.***