Indogamers.com - Dalam wawancara dengan Game File, Hyungjun Kim, pengembang utama Inzoi, mengungkapkan motivasinya untuk menciptakan alternatif bagi game life sim yang populer, The Sims.
Kim, dengan 24 tahun pengalaman di dunia pengembangan game, sebelumnya lebih dikenal sebagai pengembang MMORPG seperti Aion dan Elyon.
Namun, ia mengakui bahwa seiring waktu, ia mulai merasa lelah dengan genre tersebut. "Saya bosan dengan MMORPG. Saya ingin membuat sesuatu yang baru," ujar Kim.
Baca Juga: Mengenal Game inZOI yang Bakal Saingi The Sims, Mulai dari Grafis Hingga Membuat Bangunan Gunakan AI
Kritik terhadap Genre MMORPG
Kim menyampaikan kekhawatirannya terkait kurangnya variasi genre dalam industri game Korea yang terlalu didominasi oleh MMORPG.
Ia merasa bahwa fokus pada kompetisi dan konflik dalam game kompetitif sering kali memunculkan emosi negatif dari para pemain.
"Game-game kompetitif memunculkan sisi gelap pemain, dan ini mengharuskan adanya sistem ketat untuk mencegah pemain saling merugikan," jelasnya.
Baca Juga: 7 Game Simulasi Kehidupan yang Wajib Kamu Coba, The Sims 4 sampai My Time at Portia
Dari sinilah muncul keinginan untuk mengembangkan Inzoi, sebuah game yang lebih fokus pada kreativitas dan kolaborasi daripada persaingan.
Perbedaan Utama Inzoi dengan Game Lain
Inzoi memiliki pendekatan yang lebih bebas dan kreatif, memungkinkan pemain untuk lebih berfokus pada pembangunan karakter, rumah, dan keluarga.
"Mereka tidak bersaing satu sama lain. Mereka mencoba membangun rumah yang bagus, menciptakan karakter yang baik, dan membentuk keluarga harmonis. Ini perbedaan terbesar dengan game kompetitif lainnya," ujar Kim dengan bangga.
Baca Juga: Benarkah Project Rene The Sims 5 Dibatalkan Pengembang?
Kim berharap game ini akan menawarkan pengalaman yang lebih santai dan menyenangkan bagi para pemain, tanpa adanya tekanan kompetisi yang sering kali membuat permainan menjadi stres.
Hubungan Pribadi Kim dengan The Sims
Kim sendiri merupakan penggemar setia The Sims selama 15 tahun. Dia mengaku sering bermain game tersebut bersama anaknya, dan pengalaman inilah yang memotivasi Kim untuk menciptakan versi life sim miliknya sendiri.
"Anak saya pernah bertanya, apakah ada game yang mirip dengan The Sims? Saat itu saya sadar, tidak ada game life sim lain. Jadi saya memutuskan untuk menciptakannya," ungkap Kim. Pengalaman pribadi ini menambah dimensi emosional dalam pengembangan Inzoi.
Fitur Menarik dari Inzoi
Dalam pengembangan Inzoi, Kim bekerja sama dengan tim beranggotakan 120 orang dan menggunakan teknologi AI buatan Krafton.
Fitur-fitur inovatif seperti kemampuan untuk memindai objek dunia nyata ke dalam game, serta menciptakan pola pakaian dan furnitur melalui perintah, memberikan daya tarik tersendiri bagi game ini.
Baca Juga: Game Life by You yang Digadang-gadang Saingi The Sims Batal Dirilis
Inzoi juga memprioritaskan kolaborasi antar pemain, di mana pemain dapat saling membantu untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Peluang Inzoi di Pasar Life Sim
Dengan Life By You yang dibatalkan dan Project Renee dari The Sims yang masih dalam tahap pengembangan awal, Inzoi memiliki peluang besar untuk menjadi pesaing baru di genre life sim.
Situasi ini mirip dengan keberhasilan Cities: Skylines yang berhasil menggeser dominasi SimCity beberapa tahun lalu.
Kim berharap Inzoi dapat mengisi kekosongan tersebut dan memberikan pengalaman baru yang segar bagi para pemain life sim di seluruh dunia.**