Indogamers.com - Ubisoft bikin keputusan mengejutkan dengan membubarkan tim developer game Prince of Persia: The Lost Crown.
Game yang dirilis pada 18 Januari 2024 tersebut ternyata tak mampu memenuhi ekspektasi penjualan, meski di sisi lain juga panen ulasan positif.
Berikut lima fakta menarik di balik Ubisoft bubarkan tim pengembang Prince of Persia: The Lost Crown, merujuk laporan Engadget pada Kamis (24/10/2024).
1. Penjualan Tidak Sesuai Target
Penjualan game Prince of Persia: The Lost Crown dilaporkan hanya mencapai 300.000 kopi beberapa minggu pertama setelah dirilis.
Pendapatan yang dihasilkan sekitar 15 juta dolar AS (sekitar Rp225 miliar).
Angka ini dianggap terlalu rendah oleh Ubisoft, sehingga memicu keputusan untuk menghentikan proyek dan memindah tim pengembang ke proyek lain.
2. Alihkan Tim ke Proyek Lain
Sebagian besar anggota tim developer dialihkan ke proyek lain yang dianggap memiliki potensi penjualan lebih tinggi.
Abdelhak Elguess, produser senior, berujar bahwa pengalaman dan keahlian tim ini akan digunakan untuk proyek-proyek baru yang lebih menjanjikan.
Baca Juga: Berapa Banyak Game yang Telah Dibuat oleh Ubisoft? Ini Jawabannya
3. Usulan Sekuel dan DLC Ditolak
Meski ada upaya dari beberapa staf Ubisoft untuk melanjutkan pengembangan game melalui sekuel atau konten tambahan (DLC), usulan ini ditolak oleh manajemen.
Ubisoft khawatir bahwa sekuel justru akan mengurangi penjualan game asli, sebuah keputusan kontroversial di mata gamer.
4. Panen Ulasan Positif
Game Prince of Persia: The Lost Crown ini sebenarnya dapat ulasan positif dari para kritikus dan pemain.
Skor di Metacritic mencapai 86, sementara ulasan pengguna berada di angka 8,5 dari 10.
Game ini juga dianggap sebagai salah satu Metroidvania terbaik, bersaing dengan game klasik seperti Hollow Knight dan Castlevania: Symphony of the Night.
Baca Juga: 7 Game Horor Paling Menakutkan dan Mencekam, Bikin Susah Tidur
5. Harga Mahal Jadi Penyebab
Salah satu alasan utama di balik penjualan yang rendah diduga karena harga game Prince of Persia: The Lost Crown dianggap terlalu mahal.
Judul tersebut dijual dengan harga 60 dolar AS (sekitar Rp900.000), terlalu mahal untuk sebuah game 2D bergaya retro.***