Indogamers.com - Pengumuman nominasi Game of the Year (GOTY) di The Game Awards 2024 menimbulkan berbagai reaksi, salah satunya terkait kehadiran Black Myth: Wukong.
Game aksi-petualangan yang dikembangkan oleh Game Science ini mencetak sejarah sebagai salah satu nominasi dengan rating terendah sejak acara tersebut dimulai pada 2014.
Menurut data dari Metacritic dan OpenCritic, Black Myth: Wukong memiliki skor masing-masing 81 dan 82. Ini menjadikannya salah satu game GOTY dengan rating terendah dalam sejarah acara tersebut, dengan perbandingan hanya sedikit lebih tinggi dari PlayerUnknown's Battlegrounds (77 di OpenCritic) yang dinominasikan pada 2017.
Disadur dari Polygon pada Selasa, 19 November 2024, sejak debut The Game Awards, game yang dinominasikan untuk GOTY umumnya memiliki skor di atas 85.
Misalnya, pemenang pertama kategori ini, Dragon Age: Inquisition pada 2014, mencatatkan skor 85 di Metacritic dan 88 di OpenCritic. Tahun-tahun berikutnya, mayoritas game GOTY mendapat skor rata-rata di atas 90, mencerminkan standar kualitas yang tinggi.
Namun, edisi 2024 mencatatkan tren menurun. Ini adalah tahun pertama sejak 2021 di mana rata-rata skor nominasi GOTY turun di bawah 90.
Baca Juga: Xiaomi Hadirkan Ultra Slim Power Bank 5000mAh, Tebalnya Hanya 10mm
Selain Black Myth: Wukong, nominasi lainnya tetap memiliki skor tinggi, namun ketidakhadiran game dengan skor luar biasa seperti The Legend of Zelda: Breath of the Wild (97 pada 2017) menunjukkan kompetisi yang lebih longgar.
Selain skor yang dianggap rendah untuk kategori ini, Black Myth: Wukong juga menjadi sorotan karena kontroversi seputar pengembangnya. Pada November 2023, IGN melaporkan dugaan seksisme di studio Game Science, termasuk pernyataan misoginis dari beberapa staf, termasuk CEO Feng Ji.
Laporan ini memicu perang budaya di media sosial, dengan beberapa pihak menggunakan game ini sebagai simbol dalam diskusi panas terkait isu gender.
Baca Juga: Xiaomi Hadirkan Ultra Slim Power Bank 5000mAh, Tebalnya Hanya 10mm
Walaupun begitu, kritik terhadap game ini tetap mengakui keunggulan visualnya yang memukau, meskipun gameplay-nya dianggap repetitif.
Penurunan standar skor di kategori GOTY memicu pertanyaan tentang proses seleksi di The Game Awards. Apakah popularitas dan dampak budaya semakin memainkan peran besar dibandingkan ulasan kritis? Kasus Black Myth: Wukong dapat menjadi momen refleksi bagi acara ini untuk meninjau kembali kriteria nominasi di masa depan.
Sementara Black Myth: Wukong mencatatkan prestasi sebagai nominasi GOTY, peluangnya untuk menang tetap tipis, mengingat sejarah menunjukkan bahwa game dengan skor di bawah 85 jarang memenangkan penghargaan utama.***