Indogamers.com - Pecinta kartu Pokemon dikejutkan oleh kasus pencurian kartu ikonik yang menimpa Ace Grading di Inggris.
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat, 13 Desember 2024.
Berikut lima fakta mengejutkan terkait kasus pencurian ini, merujuk laporan IGN dan rilis resmi dari Ace Grading.
1. Kerugian Capai Rp 4,8 Miliar
Ace Grading yang dimiliki oleh YouTuber Randolph melaporkan kerugian lebih dari £250.000 (Rp4,8 miliar).
Nilai tersebut mencakup kartu Pokemon dan trading card lainnya yang dicuri di gudang Banbury, Inggris.
Baca Juga: Heboh Pencurian Kartu Pokemon Senilai Rp4,8 Miliar di Inggris, Siapa Pelakunya?
2. Kartu Kolektor Ikut Dicuri
Kartu-kartu yang dicuri tidak sepenuhnya milik Ace Grading, melainkan milik ratusan kolektor dan pemain kartu yang mengirim koleksi mereka untuk dinilai.
3. Pencurian Terencana dan Terarah
Dalam pernyataan resminya, Ace Grading menyebut pencurian ini sebagai "serangan terarah dan terorganisasi."
Polisi Thames Valley tengah menyelidiki kasus pencurian tersebut dan berupaya mengungkap pelaku di balik aksi kriminal ini.
4. Kompensasi untuk Kolektor
Ace Grading telah menghubungi kolektor yang terdampak dan menjanjikan sejumlah kompensasi.
Namun, bagi banyak kolektor, uang tidak bisa menggantikan nilai sentimental dan potensi kenaikan harga kartu mereka di masa depan.
Baca Juga: Game Pokemon TCG Pocket Capai 60 Juta Download, Raup Rp2,8 Triliun dalam Enam Minggu
5. Tren Pencurian Kartu Meningkat
Kasus pencurian kartu ikonik jadi bagian dari tren global. Merujuk IGN, kartu senilai Rp 4,6 miliar juga dicuri di sebuah konvensi boarding game di Indiana, Amerika Serikat.
Sementara itu, 35.000 kartu Pokemon dicuri dari toko koleksi di California. Kartu-kartu ini digunakan untuk aktivitas ilegal seperti pencucian uang oleh sindikat kriminal.
Terkait kasus terbaru di Inggris, Ace Grading menyatakan, "Kami berkomitmen menjaga kepercayaan kolektor."***