5 Fakta di Balik Biaya Gila-Gilaan yang Mengancam Industri Game

Ilustrasi game AAA. (Sumber: YouTube.com/Rockstar Games)

Indogamers.com - Industri game sedang menghadapi masalah serius akibat tren anggaran besar alias biaya gila-gilaan untuk pengembangan game.

Tren anggaran yang terus naik tersebut berdampak pada stabilitas perusahaan sekaligus ekosistem gaming.

Berikut lima fakta penting di balik masalah anggaran besar di industri game, merujuk laporan Forbes, Senin (30/11/2024).

1. Tren Anggaran Besar ternyata Tidak Berkelanjutan

Fokus berlebihan pada grafis berkualitas tinggi menciptakan "besar-besaran biaya" sekaligus mendorong naiknya anggaran pembuatan game yang tak terkendali.

Tren ini telah berlangsung lebih dari satu dekade, dan sekarang mulai menunjukkan dampaknya.

2. Produksi Game Modern Makan Waktu

Game modern butuh waktu pengembangan 7 sampai 8 tahun, bahkan lebih lama.

Keputusan anggaran besar yang dibuat satu dekade lalu kini berdampak langsung pada krisis yang terjadi saat ini, termasuk kasus PHK massal di berbagai studio game.

Baca Juga: Hentikan Game XDefiant pada 2025, Studio Ubisoft di San Francisco dan Osaka Ditutup, PHK Besar-besaran

3. Biaya Anggaran Naik Selaras dengan Perkembangan Teknologi

Seiring kemajuan hardware gaming, kini kebutuhan untuk memenuhi standar grafis meningkat secara eksponensial.

Hal ini membuat biaya pengembangan kian sulit untuk dikelola, terutama bagi studio yang fokus pada game grafis tinggi.

4. PHK Massal, Skill Developer Bisa Hilang

Banyak staff pengembang game terpaksa di-PHK akibat kegagalan perusahaan dalam mengembalikan investasi kepada pemodal.

Dampak dari kehilangan tenaga ahli ini mungkin tidak langsung terasa, tapi dalam beberapa tahun mendatang, industri game akan menghadapi masalah serius karena kekurangan skill dari pegawai yang didepak.

Baca Juga: 5 Fakta CEO Microsoft Disorot karena Dapat Bonus Rp1 Triliun Saat Ada 2.500 PHK

5. Solusi Potensial

Para ahli menyarankan, investor langsung mendanai pengembang game tanpa melalui penerbit.

Selain itu, kebangkitan game menengah, seperti yang populer di era PlayStation 2, bisa jadi solusi untuk menyeimbangkan industri.

Namun, reformasi ini butuh perubahan besar-besaran di ekosistem gaming.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI