Indogamers.com - Free Fire, game battle royale yang dulu mendominasi pasar game mobile di Indonesia, kini dikabarkan mulai kehilangan pamornya.
Dari yang dulunya disebut "game bocil," hingga menjadi salah satu game paling populer, kini jumlah pemainnya mengalami penurunan.
Bahkan, beberapa laporan menyebutkan bahwa hanya pemain inti saja yang masih bertahan di tahun 2025 ini.
Baca Juga: Tidak Hanya Item Menarik, Kolaborasi Free Fire dan Naruto Hadirkan Kyubi Raksasa di Kasablanka
Mengutip data dari activeplayer.io, Free Fire mengalami tren penurunan jumlah pemain secara keseluruhan sejak pertengahan 2024. Meskipun ada beberapa kenaikan kecil di bulan tertentu, jumlah pemain yang keluar lebih besar dibandingkan yang masuk.
Lantas, apa penyebabnya? Berikut lima alasan kenapa Free Fire mulai sepi sebagaimana dikutip dari video yang tayang di channel Youtube Faktaphobia!
1. Item Old Dijual Lagi, Player Lama Kecewa!
Salah satu daya tarik utama Free Fire adalah koleksi skin, bundle, dan senjata eksklusif yang hanya tersedia di season tertentu. Namun, belakangan ini Garena sering merilis kembali item lama, termasuk bundle dan skin legendaris yang seharusnya menjadi simbol eksklusivitas bagi pemain lama.
Banyak veteran Free Fire yang merasa kecewa karena item yang mereka perjuangkan sejak lama kini bisa dibeli dengan mudah oleh pemain baru. Hal ini membuat nilai prestise dalam game menurun drastis dan membuat banyak pemain lama enggan untuk melanjutkan permainan.
2. Youtuber Besar Pensiun, Free Fire Kehilangan Sorotan
Dulu, Free Fire sangat didukung oleh kehadiran youtuber besar seperti Frontal Gaming, Budi01 Gaming, hingga Dyland Pros. Mereka bukan hanya sekadar pemain, tetapi juga influencer yang membantu membangun hype dan komunitas di sekitar game ini.
Namun, banyak dari mereka yang kini beralih ke game lain atau bahkan berhenti membuat konten Free Fire sama sekali. Hilangnya konten kreator besar ini secara tidak langsung mengurangi daya tarik Free Fire di mata pemain baru maupun lama.
3. Gameplay yang Terlalu Dipermudah
Awalnya, Free Fire dikenal sebagai game yang membutuhkan skill dan refleks yang baik untuk menang. Namun, semakin ke sini, banyak perubahan yang justru membuat game ini terasa terlalu mudah. Misalnya, fitur pemasangan Gloo Wall dengan satu tombol, serta hadirnya karakter dengan skill yang terlalu kuat seperti Chrono dan Jota.
Hal ini menyebabkan gameplay menjadi tidak seimbang dan kurang menantang bagi pemain lama. Ketika semua orang bisa menguasai mekanik dengan mudah, keseruan dan tantangan dalam game pun berkurang.
Baca Juga: Kolaborasi Free Fire dan Naruto Shippuden: Ini Jadwal, Item, dan Hadiah Menariknya
4. Persaingan Ketat dengan Game Lain
Dunia game selalu berkembang, dan Free Fire kini harus bersaing dengan banyak game lain yang menawarkan pengalaman bermain lebih fresh dan menarik. Mobile Legends dan PUBG Mobile masih terus bertahan dengan berbagai update besar serta turnamen yang menarik perhatian komunitas esports.
Bahkan, game baru dengan genre yang berbeda pun mulai menarik perhatian mantan pemain Free Fire. Dengan berbagai pilihan game yang lebih inovatif, tak heran jika banyak pemain memilih untuk beralih ke game lain.
5. Faktor Umur dan Kebosanan
Free Fire memiliki demografi pemain yang sebagian besar terdiri dari anak-anak dan remaja. Seiring waktu, para pemain yang dulu setia bermain Free Fire mulai beranjak dewasa dan mencari game yang lebih menantang atau sesuai dengan minat mereka.
Selain itu, siklus kejenuhan juga menjadi faktor utama. Dulu, kita mungkin bisa bermain Free Fire berjam-jam setiap hari, tetapi setelah bertahun-tahun memainkan game yang sama, rasa bosan pasti muncul. Fenomena ini juga pernah terjadi pada game lain seperti Clash of Clans dan Clash Royale yang akhirnya ditinggalkan oleh sebagian besar pemainnya.
Akankah Free Fire Comeback?
Dengan menurunnya jumlah pemain dan berbagai tantangan yang dihadapi, banyak yang bertanya-tanya: apakah Free Fire bisa kembali berjaya? Hal ini tentu tergantung pada strategi yang akan diambil oleh Garena ke depannya.
Jika ada inovasi besar, perbaikan dalam gameplay, serta promosi yang lebih menarik, bukan tidak mungkin Free Fire bisa kembali bersinar. Namun, jika game ini terus stagnan tanpa perubahan berarti, maka nasibnya bisa saja sama seperti game-game besar lain yang akhirnya ditinggalkan***