Kabar Buruk! Crytek Tunda Pengembangan Crysis 4, Begini Alasannya?

Game Crysis 4. (Sumber: PlayStation Life)

Indogamers.com - Kabar kurang sedap datang dari Crytek, studio game di balik seri Crysis dan Hunt: Showdown 1896.

Developer asal Jerman ini mengumumkan bahwa mereka telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 60 karyawan atau 15 persen dari total tenaga kerja perusahaan.

Akibatnya, proses pengembangan game Crysis 4 ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.

Baca Juga: 7 Fakta Penting di Balik Rekor Penjualan PS5 yang Sudah Mencapai 75 Juta Unit

Ilustrasi seri game Crysis 4. (Sumber: OC3D)

Menurut laporan The Gamer pada Kamis (13/2/2025), Crytek menyetop garapan Crysis 4 sejak kuartal ketiga tahun lalu, sebagai bagian dari strategi efisiensi biaya.

PHK ini terutama berdampak pada tim pengembang serta divisi layanan bersama perusahaan.

Meski begitu, Crytek berjanji memberi pesangon serta dukungan bagi karyawan terdampak agar dapat segera menemukan pekerjaan baru.

Di sisi lain, Crytek tetap fokus pada Hunt: Showdown 1896, game first-person shooter multiplayer yang terus dapat pembaruan konten secara berkala.

Game tersebut bahkan baru saja menerima update besar yang memberi pengalaman main lebih segar.

Baca Juga: 7 Fakta Penting Industri Game Indonesia di World Expo 2025 Osaka

Crytek pertama kali mencuri perhatian industri game melalui Far Cry (2004), tapi kehadiran game Crysis (2007) benar-benar melejitkan namanya.

Grafis canggih pada game ini bahkan menciptakan meme ikonik, "Can it run Crysis?" karena spesifikasinya sangat berat untuk PC di masanya.

Setelah merilis Crysis 3 dan Ryse: Son of Rome pada 2013, Crytek sempat mengalami krisis finansial, termasuk kesulitan bayar gaji karyawan dan kehilangan banyak staf.

Baca Juga: 25 Fakta Menarik PlayStation State of Play 2025, Ada Kejutan Spesial Apa?

Kini, game Hunt: Showdown 1896 menjadi penyelamat perusahaan, meskipun Crytek tetap butuh proyek besar lain seperti Crysis 4 untuk memastikan kelangsungan bisnis.

Gelombang PHK di industri game dan teknologi beberapa tahun terakhir juga melanda perusahaan besar seperti Sony, EA, Tesla, Intel, Meta, Microsoft, dan Google.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI