Indogamers.com - Prolog demo game The Hundred Line: Last Defense Academy resmi dirilis di Steam pada Rabu (19/2/2025).
Banyak gamer merespons positif, tapi ada pula yang menyoroti keterbatasan bahasa di game tersebut.
Saat ini, game The Hundred Line hanya tersedia dalam bahasa Jepang, Inggris, dan Mandarin, sementara permintaan untuk terjemahan ke bahasa lain, seperti Prancis dan Spanyol, terus meningkat.
Baca Juga: Microsoft Rilis AI Generatif untuk Bikin Video Game

Kazutaka Kodaka selaku kreator serial game Danganronpa dan salah satu sosok utama di balik game The Hundred Line menjelaskan, kendala penambahan bahasa terjadi karena adanya keterbatasan anggaran.
"Total kata dalam game ini jauh lebih tinggi dari game yang pernah saya bikin, sehingga sulit untuk bermitra dengan para penerbit di Eropa," ujar Kodaka via X, Rabu (19/2).
"Saya bermaksud menaikkan penjualan guna mendanai penerjemahan mandiri," imbuh dia.
Too Kyo Games mengembangkan game ini tanpa investor, sehingga hanya mampu menyediakan tiga bahasa utama dalam tahap awal.
Kisah dalam game The Hundred Line: Last Defense Academy mencakup 100 hari dengan 100 ending berbeda, membuat penerjemahan lebih kompleks dan mahal.
Baca Juga: 7 Fakta Mengejutkan Developer Niantic Bakal Jual Pokemon Go dengan Harga Fantastis
Usai tujuh tahun pengembangan, kini game The Hundred Line: Last Defense Academy akhirnya siap dirilis untuk PC (Steam) dan Nintendo Switch pada 24 April 2025.***